Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Pengunjuk Rasa Pulau Rempang Ditangkap Saat Demo Ricuh di Kantor BP Batam

Kompas.com - 11/09/2023, 22:44 WIB
Hadi Maulana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Polisi mengamankan 14 pengunjuk rasa di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023).

Belasan pengunjuk rasa tersebut ditangkap karena diduga sebagai provokator demo yang berakhir ricuh dan bentrok dengan aparat kepolisian di kantor BP Batam.

Baca juga: Demo Pulau Rempang Kembali Ricuh, Gedung BP Batam Rusak Dilempari Pedemo

Seperti diketahui, unjuk rasa tersebut terkait penolakan relokasi warga Pulau Rempang, Galang, Batam, akibat proyek Rempang Eco City.

Baca juga: Penjelasan BP Batam Terkait Pengembangan Kawasan Rempang, Janji Prioritaskan Warga

“Untuk 14 warga yang kami amankan, saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Barelang. Jika terbukti bersalah, maka akan kami tindak dan dipidanakan sesuai hukum yang berlaku,” ujar Kapolresta Barelang Kombel Pol Nugroho Tri Nuryanto yang dihubungi, Senin.

"Jadi dari 14 orang tersebut, tentunya tidak semua bersalah. Kami akan lakukan pengecekan dengan teliti untuk mengungkap siapa sebenarnya provokator dari aksi hari ini,” kata Nugroho menambahkan.

Nugroho mengaku bentrok itu juga mengakibatkan 12 polisi terluka.

Kepala BP Batam temui pengunjuk rasa

Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan aksi demo yang berakhir ricuh di depan kantor BP Batam.

Ariastuty menjelaskan, Kepala BP Batam M Rudi sempat menemui langsung para pengunjuk rasa dan mendengarkan apa yang menjadi tuntutan.

Pengunjuk rasa melempari personel polisi saat aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Spt. Pengunjuk rasa melempari personel polisi saat aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin (11/9/2023). Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh.

Bahkan, Rudi sempat mengajak warga untuk bersama-sama mencari solusinya ke pemerintah pusat.

Namun, hal itu ternyata tidak membuat para pengunjuk rasa puas. Mereka kemudian mulai berteriak dan melempar botol minuman.

Hingga puncaknya pada pukul 12.00 WIB, massa semakin tidak terkendali hingga melemparkan flare ke arah petugas, diikuti dengan pelemparan botol, batu, dan kayu hingga menimbulkan korban luka dari pegawai BP Batam.

Klaim warga Rempang daftar program hunian

Ariastuty mengeklaim sudah banyak masyarakat Rempang yang mendaftar untuk hunian tetap yang disediakan BP Batam saat nantinya direlokasi. 

“Di lapangan itu kondisinya sudah kondusif, masyarakat sudah mulai mendaftarkan ke posko dan kontak yang tersedia. Mari, ini tugas kita bersama untuk menjaga. Berikan kenyamanan untuk mereka, warga kita dengan menjaga iklim agar tetap kondusif,” ujar Ariastuty.

Untuk diketahui, pengembangan Pulau Rempang merupakan program strategis nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com