Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kota Batam yang Menjadi Lokasi Program Rempang Eco-City

Kompas.com - 09/09/2023, 08:58 WIB
Rachmawati

Editor

Satu-satunya sumber yang menyebut jelas nama Batam adalah Traktat London (1824). Penduduk asli Kota Batam diperkirakan adalah orang-orang Melayu yang dikenal dengan sebutan Orang Selat atau Orang Laut.

Mereka paling tidak menghuni wilayah tersebut sejak zaman Kerajaan Tumasik (Singapura) di penghujung tahun 1300 atau awal abad ke-14.

Baca juga: Lempar Bom Molotov ke Tim Gabungan di Kericuhan Pulau Rempang Batam, 8 Orang Diamankan

Bahkan ada catatan lain yang menyebut Pulau Batam telah didiami orang Orang Laut sejak tahun 231 M di saat Singapura masih disebut Pulau Ujung.

Saat masa kejayaan Kerajaan Malaka, Pulau Batam berada di bawah kekuasaan Laksamana Hang Tuah. Setelah Malaka jatuh, kekuasaan Pulau Batam dipegang oleh Laksanmana Hang Nadim yang berkedudukan di Bentang (sekarang Pulau Bintan).

Namun saat Hang Nadim meninggal, pulau tersebut di bawah kekuasaan Sultan Johor sampai pertengahan abad ke-18.

Dengan hadirnya kerajaan di Riau Lingga, maka terbentukkan jabatan Yang Dipertuan Muda Riau yang menguasai Pulau Batam dan pulau-pulau di sekitarnya.

Kekuasaan Kerajaan Melayu Riau berakhir di tahun 1911.

Kala itu, di abad ke-18, persaingan antara Inggris dan Belanda untuk menguasai perdagangan di perairan Selat Malaka cukup tajam.

Baca juga: Lempar Bom Molotov ke Tim Gabungan di Kericuhan Pulau Rempang Batam, 8 Orang Diamankan

Di saat bersamaan, Bandar Singapura maju denpan pesat sehingg Belanda menggunakan berbagai cara untuk menguasai perdagangan di kawasan tersebut.

Pulau Batam yang berdekatan dengan Singapura dimanfaatkan oleh para pedagang untuk berlindung dari gangguan patroli Belanda.

Hingga terjadi barter antara Kerajaan Inggris dan Hindia Belanda. Pulau Batam pun diserahkan ke pemerintah Belanda.

Batam dikembangkan sejak awal tahun 1970-an sebagai basic logistic serta operasional untuk industri minyak dan gas bumi oleh pemerintah.

Lalu berdasarkan Kepres No 41 tahun 1973, pembangunan Batam dipercayakan ke lembaga pemerintahan yang bernama Otorita Pengembangan Industri Pulau Batam yang dikenal dengan Orita Batam.

Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah Kecamatan Batam yang merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam.

Baca juga: Cerita Guru di Rempang Selamatkan Muridnya ke Hutan Saat Gas Air Mata Masuk Kelas: Kayak Mau Mati Rasanya

Kotamadya Batam yang memiliki tugas menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam (BP Batam).

Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam.

Pemerintah Kota Batam kemudian menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam (BP Batam).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com