LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebuah unggahan tiktoker mendadak viral lantaran menyebut adanya sebuah bungker peninggalan zaman Belanda di bawah Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang, Lampung.
Tiktoker itu menyebut, bungker tersebut baru ditemukan saat penggalian pondasi untuk pembangunan gedung gereja baru.
Video yang diunggah oleh Tiktoker dengan nama akun Rosalia Istiyani itu menayangkan sebuah lubang berbentuk kotak yang telah hancur.
Lubang itu berada di area galian tanah yang disebut akan dijadikan sebagai pondasi gedung keuskupan.
Baca juga: Heboh Seekor Buaya Muncul di Labuan Cermin Berau Usai Pagar Pembatas Dibuka
Pada keterangan video, akun itu menulis "Gereja Katedral Kristus Raja Tanjung Karang didirikan pada tahun 1928, tahun ini berusia 95 tahun," tulisnya.
"Dan 1 juli 2023 kemarin gedung gereja lama dirobohkan untuk dibangun ulang tetapi dengan gambar yang sama, dengan situs yangg sama," tulisnya lagi.
"Setelah digali pondasi dll, di bawah di temukan beberapa meter lorong yg diduga semacam bungker jaman Belanda, dalam video sisa-sisa bungker yang sempat saya abadikan," tulisnya.
Unggahan ini sempat viral di kalangan pecinta sejarah di Lampung. Tetapi, video itu kini telah dihapus sejak Rabu (6/9/2023) malam.
Pastor Paroki Katedral Tanjung Karang, Romo Yohanes Baptista Sujanto membantah lubang itu adalah bungker peninggalan zaman Belanda.
Menurutnya, lubang itu hanyalah septic tank toilet umum bagi jemaat gereja.
Baca juga: Polisi Ungkap Isi Koper Pink yang Buat Heboh Warga Palopo
"Bukan bungker, itu cuma septictank," kata Yohanes saat dikonfirmasi, Kamis (7/9/2023).
Dia menambahkan ketika penggalian lahan untuk pondasi, memang ditemukan sejumlah ruangan yang merupakan septic tank.
Yohanes mengatakan, jika pun memang ditemukan adanya bungker, pihak gereja tidak akan membongkar dan justru menjaganya sebagai situs warisan sejarah.
"Saya menyangkan kenapa tidak bertanya dahulu sebelum merekam dan diunggah ke media sosial," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.