Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2023, 19:00 WIB
Amran Amir,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PALOPO, KOMPAS.com - Koper berwarna pink yang tergeletak di pinggir Jalan Opu To Sappaile, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, sempat menghebohkan warga Palopo.

Tim penjinak bom (jibom) Brimob Polda Sulsel memeriksa koper tersebut di halaman Mako Polres Palopo untuk memastikan isi dari koper tersebut.

Kapolres Palopo, AKBP Safi’i Nafsikin mengatakan, saat diperiksa menggunakan metal detektor tidak ada logam atau bahan peledak dan saat dibuka koper tersebut kosong.

“Koper tersebut tidak berisi apa-apa, koper tersebut adalah barang dalam kondisi rusak,” kata Safi’i Nafsikin, saat dikonfirmasi di halaman Mako Polres Palopo, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Penemuan Koper Berwarna Pink di Pinggir Jalan Palopo Gegerkan Warga, Dicurigai Berisi Bom

Menurut Safi’i Nafsikin, setelah heboh di media sosial salah seorang warga yang merasa pemiliknya mendatangi Polres Palopo untuk mengklarifikasi hal tersebut.

“Pemilik koper itu sempat mendatangi kami dan menyampaikan jika koper itu adalah miliknya yang sudah rusak dan dibuang di tempat sampah, sehingga kami bersyukur bahwa di Palopo tidak ada ancaman bom dan kami berharap jika ada hal-hal seperti itu berupa ancaman segera melapor ke kami,” ucap Safi’i Nafsikin.

Komandan Batalyon (Danyon) D Brimob Baebunta Kompol Muhammad Agus mengatakan, langkah penanganan jibom sesuai standar operasional harus dilaksanakan oleh tim jibom sendiri.

“Jadi, koper tersebut tidak ada bahan peledak di dalamnya dan merupakan milik salah seorang warga Kota Palopo, sehingga kesimpulannya tidak ada indikasi adanya metal ataupun bom dalam koper tersebut,” ujar Muhammad Agus.

Pemilik koper, Fitri Usman (29) mengatakan, mendengar kehebohan lewat media sosial adanya koper berwarna pink yang diduga berisi bom dirinya berusaha mendatangi lokasi dan memastikan jika koper itu adalah miliknya.

“Memang itu koper saya, tadi malam (Rabu malam) saya buang jam 07.00 malam, terus ada yang lihat jam 09.00 malam di perempatan jalan, padahal saya buang di tempat sampah depan rumah, terus pagi-pagi katanya ada yang melapor di Polres,” tutur Fitri.

Baca juga: Perjuangan Aipda Jacky Ubah Warung Miras di Palopo Jadi Rumah Belajar

“Saya tidak tahu ada informasi dugaan bom dalam koper itu, tadi setelah di kantor teman-teman kasi tahu jika ada kehebohan koper pink diduga ada bom di dalamnya sehingga saya cek dan mengklarifikasi di Polres,” tambah Fitri.

Fitri mengatakan, koper tersebut mengalami sedikit perubahan jika dibandingkan saat dia buang di tempat sampah.

“Saya lihat koper itu sudah tidak ada stikernya, gagangnya awalnya masih ada menempel tapi setelah saya lihat sudah tidak ada,” ujar Fitri.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

76.134 Spanduk di Jateng Ditertibkan, Paling Banyak di Kabupaten Banyumas

76.134 Spanduk di Jateng Ditertibkan, Paling Banyak di Kabupaten Banyumas

Regional
UMK di Jateng Ditetapkan 30 November 2023, Dua Daerah Tak Pakai PP 51/2023

UMK di Jateng Ditetapkan 30 November 2023, Dua Daerah Tak Pakai PP 51/2023

Regional
BEM DIY-Jateng Bawa Jagung Saat Demo, Jadi Simbol Umur Demokrasi Pendek

BEM DIY-Jateng Bawa Jagung Saat Demo, Jadi Simbol Umur Demokrasi Pendek

Regional
Kronologi Pembunuhan Tukang Bentor di Polman Sulbar

Kronologi Pembunuhan Tukang Bentor di Polman Sulbar

Regional
Pupuik Tanduak, Alat Musik Tradisional Khas Minang dari Tanduk Kerbau

Pupuik Tanduak, Alat Musik Tradisional Khas Minang dari Tanduk Kerbau

Regional
3 Pekan Buron, Tersangka Pembunuhan Eks Dirut RSUD Padang Sidimpuan Ditangkap di Padang Lawas

3 Pekan Buron, Tersangka Pembunuhan Eks Dirut RSUD Padang Sidimpuan Ditangkap di Padang Lawas

Regional
Tuntut Kenaikan UMK 15 Persen, Pekerja Demo di DPRD Kabupaten Semarang

Tuntut Kenaikan UMK 15 Persen, Pekerja Demo di DPRD Kabupaten Semarang

Regional
Duka Keluarga di Grobogan Saat Jenazah Korban Penembakan KKB Tiba

Duka Keluarga di Grobogan Saat Jenazah Korban Penembakan KKB Tiba

Regional
Saling Tantang, 2 Kelompok Remaja Tawuran di Kebumen, 3 Orang Dilarikan ke RS

Saling Tantang, 2 Kelompok Remaja Tawuran di Kebumen, 3 Orang Dilarikan ke RS

Regional
Alat Kelamin Bocah 8 Tahun di Sumsel Terpotong Saat Khitanan Massal

Alat Kelamin Bocah 8 Tahun di Sumsel Terpotong Saat Khitanan Massal

Regional
Viral, Video Hujan Es Landa Wilayah NTT

Viral, Video Hujan Es Landa Wilayah NTT

Regional
Pengantin Baru dan Orangtua Tewas Kecelakaan Avanza Masuk Jurang di Sumedang

Pengantin Baru dan Orangtua Tewas Kecelakaan Avanza Masuk Jurang di Sumedang

Regional
Pria di Wonogiri Perkosa Dua Anak Tirinya, Salah Satu Korban Melahirkan Bayinya

Pria di Wonogiri Perkosa Dua Anak Tirinya, Salah Satu Korban Melahirkan Bayinya

Regional
Jual Aset Desa untuk Beli Mobil Mewah, Mantan Kades di Lebak Banten Dituntut 3 Tahun

Jual Aset Desa untuk Beli Mobil Mewah, Mantan Kades di Lebak Banten Dituntut 3 Tahun

Regional
Video Viral Pelajar SMP Curi Laptop di Mobil Tak Terkunci di Jambi

Video Viral Pelajar SMP Curi Laptop di Mobil Tak Terkunci di Jambi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com