GORONTALO, KOMPAS.com - Dokumen kependudukan masyarakat Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo diekspos di situs internet.
Data yang muncul ini berupa nama lengkap warga, jenis kelamin dan nomor induk kependudukan (NIK). Dokumen kependudukan ini diunggah dengan nama file Huang Obo Tu.
Baca juga: KPU Jateng Bantah Kebocoran Data Dicuri oleh Hacker Bjorka
Dokumen ini terlihat jelas dalam tabel dengan format sebelah kiri adalah nomor induk kependudukan dan sebelah kanan adalah nama lengkap warga Kelurahan Huangabotu.
Dari situs ini siapapun dapat mengakses dan mengunduh data ini dengan mudah.
"Saya kaget, data kependudukan keluarga saya terpampang jelas di internet, termasuk tetangga yang saya kenal. Kalau ada yang menyalahgunakan bagaimana?" kata Ali warga Huangobotu.
Ali sangat kecewa dengan Pemerintah Kota Gorontalo yang tidak melindungi data kependudukan warganya.
Ia berharap masalah ini segera dituntanskan agar data yang tersebar tidak disalahgunakan untuk kejahatan.
"Sudah sering saya dengar data kependudukan orang digunakan untuk kredit barang, penipuan, atau lainnya," ucap Ali.
Baca juga: Ada Kebocoran Data Pribadi, Sejumlah Guru di Kabupaten Tangerang Terkena Imbasnya
Saat dikonfirmasi ke Pemerintah Kota Gorontalo, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Gorontalo Yusrianto Kadir mengatakan sejak Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terpusat tahun 2022 sudah tidak terdapat data By Name By Address (BNBA).
“Kebocoran data tidak mungkin terjadi. Hasil penelusuran dan pengecekan bahwa data penduduk yang diunggah di website https://www.scribd.com/document/389183587/Huang-Obo-Tu dengan akun seorang pegawai Puskesmas Sipatana,” kata Yusrianto Kadir.
Menurutnya data yang diunggah adalah data Buku Induk Penduduk (BIDUK) kelurahan Huangobotu sebanyak 7.730 row yang diupload pada 22 September 2018.
“Yang bersangkutan masih bertugas di Puskesmas Dungingi. Hasil penelusuran Tim Disdukcapil telah bertemu dengan pemilik akun, yang bersangkutan menyampaikan bahwa data BIDUK digunakan untuk data balita dan tersimpan dalam komputer Puskesmas,” ujar Yusrianto Kadir.
Dari penelusuran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Gorontalo ini menjelaskan bahwa yang bersangkutan merasa tidak pernah mengunggah data tersebut untuk niat dan tujuan apapun.
Bahkan yang bersangkutan sudah tidak mengetahui password dari akun tersebut karena sudah lama tidak digunakan.
“Dari penjelasan tersebut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Gorontalo berhasil membuka akun dan memghapus data tersebut,” kata Yusrianto Kadir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.