Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Budaya Gorontalo Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Kompas.com - 04/09/2023, 11:56 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com – Lima budaya dari Provinsi Gorontalo lolos dalam sidang penetapan warisan budaya tak benda (WBtB) Indonesia di Direktorat Jenderal kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kelima warisan budaya asal Gorontalo ini adalah wolimomo, paluwala/makuta, molunggelo, tidi lo bituo, dan mandi safar atinggola.

Wolimomo merupakan salah satu kekayaan busana adat Gorontalo yang dipakai kaum perempuan. Baju ini biasa dikenakan pada upacara adat.

 Baca juga: Termasuk Warisan Budaya Tak Benda, Pemerintah DIY Lestarikan Permainan Tradisional Gobak Sodor

Paluwala/makuta adalah pakaian pengantin pria yang dikenakan pada saat resepsi.

Molunggelo yaitu prosesi menempatkan bayi pada buaian yang biasanya berupa ranjang ayunan sebagai ungkapan kasih sayang dan perlindungan pada bayi.

Tidi lo bituo merupakan salah satu tarian klasik masyarakat Gorontalo yang menggambarkan hak-hak asasi wanita untuk membela martabat dan harga dirinya.

Sedangkan mandi safar atinggola merupakan tradisi untuk membersihkan diri dan sebagai tolak bala yang dilakukan di Sungai oleh masyarakat Atinggola di Kabupaten Gorontalo Utara.

“Kami sangat bersyukur dengan ditetapkannya 5 usulan warisan budaya takbenda Provinsi Gorontalo,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo Rusli Nusi, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Tradisi Ngerebong, Warisan Budaya Tak Benda dari Denpasar

Rusli Nusi menjelaskan proses penetapan kelima warisan budaya takbenda ini sudah melalui beberapa tahapan, dari sejak pembahasan oleh tenaga ahli budaya, proses pengusulan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tahapan verifikasi oleh tim Kemdikbud, proses perbaikan dokumen hasil verifikasi sampai pada sidang penetapan yang berlangsung pada 28 Agustus hingga 2 September di Jakarta.

Warisan budaya takbenda Provinsi Gorontalo yang sudah ditetapkan secara nasional ini berjumlah 49 warisan.

“Tugas kami adalah bagaimana upaya memanfaatkan dan melestarikan warisan budaya tersebut agar tidak hilang atau punah karena merupakan warisan adat istiadat, kebiasaan masyarakat Gorontalo yang harus terus dijaga kelestariannya, terutama implementasinya kepada peserta didik di semua jenjang pendidikan,” ujar Rusli Nusi.

Rusli Nusi mengungkapkan untuk implementasi di sekolah pada saat ini terintegrasi dengan mata pelajaran program penguatan profil pelajar Pancasila (P5), siswa dibelajarkan materi-materi yang berkaitan dengan lingkungan sosial budaya di masyarakat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com