"Di Muara Enim, Ogan Ilir, OKI, kami melihat tanaman obat masih ditanam di pekarangan rumah. Ada juga di sela-sela kebun. artinya masyarakat belum fokus menyiapkan lahan sendiri untuk tanaman obat. Pemakaiannya rata-rata adalah dukun kampung,” ujar Said.
Dengan hasil penelitian tersebut, Unsri akan bekerja sama dengan Sido Muncul untuk mendorong budidaya tanaman obat herbal di masyarakat.
“Kampus Indralaya (Unsri) luasnya 740 hektar, ada lima embung. Lahannya masih tersedia bisa, digunakan untuk tanaman obat. Nanti akan dituangkan MOU dari hulu sampai hilirnya agar dapat dibudidayakan lebih lanjut,” ungkapnya.
Adapun Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen, Kesehatan dan Kosmetik BPOM Reni Indriani menjelaskan, di Indonesia terdapat 3.000 spesies tumbuhan obat tradisional.
Obat tradisional selama ini hanya dikenal masyarakat sebagai jamu.
Seiring perkembangan teknologi, jamu dapat dikemas dan disajikan dengan lebih baik serta dapat dinikmati semua kalangan.
“Jamu adalah identitas lokal indonesia yang secara turun temurun punya manfaat. Setiap tahun, teknologi terus berkembang, sehingga penyajian jamu ini tidak lagi sulit,” kata Reni yang hadir secara daring.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.