Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Dirut Sido Muncul, Bupati Semarang Instruksikan Periksa 8 Perusahaan

Kompas.com - 15/01/2015, 22:45 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Bupati Semarang Mundjirin menanggapi protes Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat dengan merintahkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk memeriksa delapan pabrik yang berada di sepanjang sungai Klampok.

Irwan sebelumnya mengeluh karena sejauh ini hanya perusahannya yang dibidik terkait persoalan limbah ini. Irwan menuntut sejumlah pihak memberikan keberimbangan atau diperlakukan sama dengan semua perusahaan.

Mundjirin mengatakan, BLH harus memeriksa secara detail kondisi sungai Klampok untuk mengetahui sumber limbah tersebut. Sebab, sedikitnya ada delapan pabrik yang berada di sepanjang sungai Klampok.

“Belum tentu itu dari Sidomuncul, karena ada 8 pabrik di sana. Saya lihat juga ada pabrik pencucian jins yang membuang ke sungai. Kalau perlu cek satu per satu. Kalau belum punya IPAL (instalasi pengolahan air limbah), stop dulu. Kalau mengulang dua sampai tiga kali harus diturunkan statusnya sampai distop operasionalnya,” ungkap Mundjirin, Kamis (15/1/2015) siang.

Sementara itu, Kepala BLH Nurhadi membantah instansinya dianggap lamban dalam menangani pencemaran limbah sungai Klampok. Pihaknya mengaku kesulitan untuk membuktikan limbah pabrik mana yang mencemari sungai Klampok.

“Bukan lambat, tapi kami kesulitan melihat ini limbah siapa. Mudah-mudahan saja, ini dari satu pabrik jadi mudah mendeteksi,” kata Nurhadi.

Saat didesak apakah dari inspeksi mendadak (sidak) bersama komisi C pada Selasa lalu sudah bisa memastikan PT Sidomuncul mencemari sungai Klampok atau tidak, Nurhadi buru-buru menepis dugaan itu. Menurut dia, warna dan bau limbah belum bisa menjadi parameter pencemaran.

“Perdanya begitu bahwa warna dan bau tidak menjadi parameter pencemaran,” jelas Nurhadi.

Akan tetapi, imbuhnya, BLH akan melakukan pengujian secepatnya seperti yang direkomendasikan Komisi C DPRD Kabupaten Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com