Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2023, 12:50 WIB
Syarifudin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Warga di Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengaku kaget dengan penggeledahan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di perusahaan air minum milik mertua Wali Kota Bima Muhammad Lutfi, Kamis (31/8/2023) pagi.

Seorang warga di lokasi bernama Akbar mengemukakan, sejumlah orang datang sekitar pukul 08.30 WIB.

"Mereka tenteng ransel dan koper, lalu masuk ke toko itu. Informasinya ada kegiataan penggeledahan," kata Anwar, Kamis.

Baca juga: Hari Ke-3, KPK Geledah Toko Mebel dan Gudang Air Minum Milik Mertua Wali Kota Bima

Di lokasi, tampak tiga mobil warna hitam yang langsung masuk ke area gudang dengan dikawal sejumlah aparat dari satuan Brimob.

Sejumlah karyawan perusahaan terlihat keluar untuk menyaksikan kedatangan petugas.

Tidak lama setelah turun dari mobil, tim penyidik langsung memasuki ruang gudang air minum milik mertua wali kota Bima.

Baca juga: Saat Kantornya Digeledah KPK, Wali Kota Bima Sedang Ajukan Proposal BTS

Beberapa personel Brimob terlihat melakukan pengamanan. Akses pintu masuk perusahaan air minum tersebut dijaga ketat oleh aparat pengamanan dengan senjata laras panjang.

Mereka melarang publik yang tak berkepentingan memasuki bagian dalam area penggeledahan. Pintu gerbang gudang pun langsung dutup dengan penjagaan ketat.

"Ya kaget juga. Enggak tahu kita apa masalahnya. Tiba-tiba datang beberapa orang dan langsung geledah," kata Akbar.

Berdasarkan informsi, dalam waktu bersamaan, KPK juga melakukan penggeledahan perusahaan mebel milik ipar istri Wali Kota Bima.

Perusahaan yang berada di Kelurahan Pane, Kecamatan Rasana'e Barat, ini tak luput dari sasaran penyidik.

Menurut keterangan warga, tim KPK tiba di lokasi itu sekitar 08.35 Wita. Saat mereka turun dari mobil, warga menyaksikan ada enam orang penyidik dengan pengawalan aparat.

Hingga pukul 10.40 Wita, penggeledahan masih terus berlangsung. Kegiatan ini juga tampak mengundang perhatian sejumlah warga sekitar.

Untuk diketahui, serangkaian penggeledahan yang dilakukan KPK di Kota Bima ini dalam rangka mencari bukti kasus dugaan suap dan gratifikasi dana rehab pasca-banjir senilai Rp 166 miliar tahun 2017-2018.

Kasus tersebut diduga menyeret nama Wali Kota Bima, Muhammad Lutfi, termasuk sejumlah pejabat lain di Pemkot Bima.

Penggeledahan dilakukan KPK sejak Selasa (29/8/2023) dengan menyasar ruang kerja Wali Kota Bima, Sekda Kota Bima, dan ruang Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Pemkot Bima.

Pada Rabu (31/8/2023), penggeledahan dilanjutkan tim dengan menyasar kantor Dinas PUPR, BPBD, rumah pribadi Wali Kota Bima, dan rumah salah seorang pejabat PUPR Pemkot Bima.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tebing Terkikis Banjir, Puluhan Rumah Warga di Dompu Terancam Ambruk

Tebing Terkikis Banjir, Puluhan Rumah Warga di Dompu Terancam Ambruk

Regional
Material Longsor Dibersihkan, Rel di Banyumas Sudah Bisa Dilalui Kereta Api

Material Longsor Dibersihkan, Rel di Banyumas Sudah Bisa Dilalui Kereta Api

Regional
Lengkapi Berkas Kasus Korupsi Dana Hibah Pilkada 2019, Kejari Bintuni Sita 13 Koli Dokumen di Kantor KPU

Lengkapi Berkas Kasus Korupsi Dana Hibah Pilkada 2019, Kejari Bintuni Sita 13 Koli Dokumen di Kantor KPU

Regional
Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Riau

Besaran UMP dan UMK 2024 di Provinsi Riau

Regional
Cerita Mangkunegara X di Balik Peluncuran Logo Praja Mangkunegaran Lewat Kartu Multi Trip

Cerita Mangkunegara X di Balik Peluncuran Logo Praja Mangkunegaran Lewat Kartu Multi Trip

Regional
8 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk Identifikasi

8 Jenazah Korban Erupsi Gunung Marapi Dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk Identifikasi

Regional
Soal Teriakan 'Gibran Golkar', Airlangga: Itu Harapan dari Kader

Soal Teriakan "Gibran Golkar", Airlangga: Itu Harapan dari Kader

Regional
Para Kades akan Diperiksa Polisi Jelang Pemilu, Bawaslu Jateng: Belum Ada Pelanggaran

Para Kades akan Diperiksa Polisi Jelang Pemilu, Bawaslu Jateng: Belum Ada Pelanggaran

Regional
Airlangga Targetkan Golkar Menang di Jawa Tengah

Airlangga Targetkan Golkar Menang di Jawa Tengah

Regional
Sejumlah Pemilik Restoran di Gunungkidul Menjadi Korban Penipuan Program Pembatas Jalan

Sejumlah Pemilik Restoran di Gunungkidul Menjadi Korban Penipuan Program Pembatas Jalan

Regional
Hadiri Rapat Konsolidasi Partai Golkar Jateng, Gibran Disambut Teriakan Menang Satu Putaran

Hadiri Rapat Konsolidasi Partai Golkar Jateng, Gibran Disambut Teriakan Menang Satu Putaran

Regional
Soal Penggantian Bantuan Usai Difoto, Dinsos Kabupaten Semarang Tak Temukan Pelanggaran

Soal Penggantian Bantuan Usai Difoto, Dinsos Kabupaten Semarang Tak Temukan Pelanggaran

Regional
Warga Terdampak Erupsi Gunung Marapi Terisolasi, Polda Sumbar Dirikan Dapur Umum

Warga Terdampak Erupsi Gunung Marapi Terisolasi, Polda Sumbar Dirikan Dapur Umum

Regional
Tegaskan Pemanggilan Kades Tak Politis, Polda Jateng Gandeng Bawaslu

Tegaskan Pemanggilan Kades Tak Politis, Polda Jateng Gandeng Bawaslu

Regional
Pemkab Sikka Minta Pengelola Segera Hentikan Aktivitas di Pasar Wuring

Pemkab Sikka Minta Pengelola Segera Hentikan Aktivitas di Pasar Wuring

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com