BULUNGAN, KOMPAS.com – Video dan foto-foto Kantor Polsek Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara yang rusak diduga akibat amuk massa, beredar luas di media sosial, Selasa (29/8/2023) petang.
Sejumlah narasi muncul sebagai keterangan foto dan video yang sedang menjadi perbincangan masyarakat di Kaltara tersebut.
Ada yang mengatakan, kejadian tersebut adalah buntut dari kasus laka lantas, di mana ada anggota polisi yang menabrak warga tempatan sampai meninggal.
Baca juga: Diduga Tak Mau Bayar Tilang, Pria Ini Bawa Lari Mobilnya yang Ditahan di Kantor Polisi
Terdapat pula sebuah video memperlihatkan asap hitam mengepul keluar dari salah satu ruangan Polsek Sekatak, yang juga diduga akibat dibakar massa.
Kabag Humas Polda Kaltara Kombes Pol Budi Rachmat mengakui, kasus laka lantas melatarbelakangi aksi massa terhadap Kantor Polsek Sekatak.
‘’Berita awal, sudah rekan-rekan media monitor. Bahwa ada peristiwa kecelakaan lalu lintas di Sekatak,’’jawabnya singkat dalam grup resmi WhatsApp Humas Polda Kaltara.
Tidak ada penjelasan rinci, terkait kronologis laka lantas dimaksud. Termasuk, apakah benar narasi yang beredar, yang menyatakan bahwa laka tersebut, terjadi antara anggota Polsek Sekatak dengan warga setempat yang berujung tewasnya korban.
Selain kondisi kantor Polsek Sekatak yang rusak, ada juga sejumlah foto yang menunjukkan sebuah mobil Pajero Sport dalam kondisi ringsek di lokasi mirip perkebunan.
Kaca mobil tersebut, pecah dan berhamburan, body mobil juga penyok di banyak bagian.
Dan menurut narasi yang ramai dibahas, mobil tersebut, diduga milik oknum petugas yang menewaskan warga.
Meski ada juga video diduga kebakaran yang kadung beredar luas, Budi membantah kejadian terbakarnya Mapolsek Sekatak.
‘’Tidak ada peristiwa kebakaran, silahkan cek sendiri ke lokasi,’’tegas Budi.
Budi meminta wartawan untuk bersabar, dan menunggu uraian kejadian lengkap yang akan segera disampaikan dalam pers rilis.
‘’Nanti release resminya disampaikan oleh Kapolresta Bulungan yang menangani kasusnya. Kami tangani secara profesional, jadi mohon kerja samanya dalam narasi yang dibangun, tidak narasi provokatif, memperkeruh suasana, menghambat kinerja Polri di lapangan, yang sedang berjibaku di lapangan sampai dengan detik ini,’’tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.