TEGAL, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Dapil Jateng IX, Bachrudin Nasori membeberkan alasan utama mengapa menarik kembali mobil Pajero G 999 NU yang pernah diberikan ke Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah untuk operasional.
Bukan karena kepindahannya menjadi Bacaleg DPR RI 2024 melalui PPP, namun karena STNK mobil tersebut berpindah nama ke salah satu mantan pengurus PCNU.
Baca juga: Viral Video Anggota DPR RI dari PKB Tarik Mobil Bantuan ke PCNU Tegal, Diduga Setelah Pindah Partai
Padahal mobil operasional tersebut awalnya diberikan secara kelembagaan untuk menjadi aset PCNU, bukan perorangan.
"Saya tidak ada urusan, kepindahan (partai), yang sudah ya sudah. Karena saya memberikan dengan ikhlas. Waktu saya ngasih mobil, kunci, STNK, dan BPKB ada surat kepada PCNU. Bukan kepada oknum perorangan, namun ke PCNU untuk operasional," kata Bachrudin saat konferensi pers di Markas Laskar Ka'bah Kabupaten Tegal, Selasa (29/8/2023).
Namun kenyataannya, kata Bachrudin, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil tersebut berubah nama tanpa sepengetahuannya. Padahal, sebelumnya di STNK maupun BKPB adalah nama istrinya.
"Jadi inilah alasan saya kenapa saya mengamankan mobil ini. Karena saya mendapat info, bahwa mobil ini sudah berubah nama. Jadi, perlu saya luruskan bahasanya, bahwa mobil ini bukan saya ambil lagi, tapi saya amankan," kata Bachrudin.
Baca juga: Baru Dikunjungi Anggota DPR sejak Indonesia Merdeka, Warga Pulau Enggano Tumpahkan Unek-unek
Bachrudin enggan menyebut nama siapa yang tertera di STNK. Ia hanya meminta wartawan melihat dan membacanya dengan menyodorkan STNK. Namun informasi yang beredar di kalangan wartawan, nama yang tercantum di STNK adalah mantan salah satu pengurus PCNU Kabupaten Tegal.
Bachrudin juga tak menampik, memang kerap terjadi aset PCNU berubah nama menjadi oknum pengurus. Ketika oknum itu sudah tak lagi menjabat kerap jadi milik pribadi.
Untuk itu, Bahrudin khawatir jika mobil tidak segera diamankan, maka akan hilang.
"Maka satu-satunya cara adalah, saya mengamankan mobil ini. Bukan meminta kembali, tapi mengamankan," kata Bachrudin.
Kekecewaan Bachrudin, tidak hanya di STNK yang berubah nama. Namun Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil Pajero itu juga belum diketahui keberadaannya.
Bahrudin khawatir jika BPKB itu disalahgunakan.
"BPKB sampai sekarang belum diserahkan. Jangan-jangan sudah ada di BPR. Jangan-jangan sudah di Bank. Jangan-jangan sudah dipinjamkan ke orang lain. Saya kan tidak tahu," kata Bachrudin.
Kekecewaan Bachrudin semakin memuncak ketika pajak kendaraan juga belum dibayar. Tertera pada STNK, seharusnya pajak kendaraan dibayar pada 30 September 2021.
"Lihat saja itu di STNK-nya. Kira-kira sudah dibayar belum (pajaknya)," kata Bachrudin.
Setelah mobil berhasil diamankan, Bahrudin mengaku langsung menyampaikan ke Sekretaris Umum PBNU. Bahrudin berniat menyerahkan mobil tersebut ke PBNU.
Namun, PBNU menyarankan agar mobil bisa diserahkan kepada Gerakan Maslahat Keluarga Nahdlatul Ulama (GMKNU) Kabupaten Tegal.
"Mobil ini langsung saya serahkan kepada GMKNU. Saya berharap, Ketua GMKNU harus amanah. Jangan sampai nama kepemilikan mobil dirubah menjadi nama pribadi. Tapi harus atas nama GMKNU," kata Bachrudin.
Sementara, terkait dengan pernyataan Ketua Rois Syuriah PCNU Kabupaten Tegal, Nawawi Ashari, Bachrudin akan menyerahkan kepada kuasa hukumnya.
"Pada media massa, Pak Nawawi pernah menyampaikan bahwa 'secara hukum agama maupun pemerintah atau negara, Bachrudin Nasori tidak punya hak apa apa terhadap mobil Pajero tersebut.' Jujur, saya kecewa dengan pernyataan itu. Dan permasalahan ini saya serahkan kepada kuasa hukum saya," kata Bachrudin.
Kuasa Hukum Bachrudin, Putra Fajar Sunjaya mengaku saat ini belum melaporkan ke aparat penegak hukum.
Namun Fajar memberikan waktu 2x24 jam kepada pihak-pihak terkait yang telah menyebarkan video dan membuat pernyataan di media agar segera meminta maaf.
Permintaan maaf itu harus dilakukan kepada Bachrudin Nasori, warga NU dan keluarga besar PPP.
"Jika tidak ada itikad baik, kami akan melakukan tindakan hukum," kata Fajar.
Sebelumnya diberitakan, diduga karena pindah partai, anggota DPR RI Fraksi PKB dari Dapil Jateng IX, Bachrudin Nasori menarik mobil bantuan operasional yang telah diberikannya ke PCNU Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Video momentum penarikan mobil Pajero Sport bernomor polisi G 999 NU beredar di grup-grup WhatsApp. Terlihat dalam video yang menyerahkan mobil itu Ketua Rois Syuriah PCNU Tegal Nawawi Ashari ke perwakilan Bachrudin Nasori.
Diketahui video berdurasi 1.07 detik itu direkam pada Sabtu (26/8/2023) malam di Kantor PCNU Kabupaten Tegal. Video tersebut akhirnya menjadi perbincangan di kalangan warga nahdliyin di Tegal.
Ketua Rois Syuriah PCNU Tegal Nawawi Ashari dalam rekaman video itu menyampaikan narasi prosesi penyerahan.
"Pengurus Anshor yang saya hormati, pada malam ini akan ada serah terima, bahwa mobil operasional PCNU mobil Pajero G 999 NU dalam hal ini ditarik kembali oleh pemilik atau yang memberi yaitu pak Bachrudin Nasori sesuai berita acara," kata Nawawi dalam video seperti dilihat Kompas.com, Senin (28/8/2023).
"Kami serahkan sepenuhnya kepada wakil dari Pak Bachrudin Nasori yaitu Mas Kuseri sesuai dengan yang memberi dan ini secara simbolis kuncinya saya serahkan, mohon diterima. Kita bombongan." sambung Nawawi.
Nawawi Ashari membenarkan beredarnya video tersebut, saat konferensi pers di Kantor PCNU Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (28/8/2023).
Meski demikian, Nawawi enggan berkomentar lebih jauh. Nawawi menegaskan jika hal itu terjadi hanya karena adanya miskomunikasi saja.
"Kami tidak akan menyampaikan komentar-komentar yang justru akan memperkeruh suasana. Karena pada dasarnya tidak ada apa-apa. Ini hanya masalah miskomunikasi saja," kata Nawawi.
Nawawi mengatakan, pihaknya lebih mengutamakan menjaga soliditas di antara warga nahdliyin.
"Soliditas warga nahdliyin yang perlu kemudian kami tonjolkan dan kami utamakan. Sehingga miskomunikasi ini akan berakhir baik-baik saja," kata Nawawi.
Saat konferensi pers hari itu, Nawawi enggan menanggapi berbagai pertanyaan wartawan. Termasuk enggan mengulang pernyataan sehari sebelumnya.
Di mana ia menyampaikan ke salah satu media nasional bahwa seharusnya mobil tersebut sudah milik PCNU dan Bachrudin Nasori sudah tidak lagi memiliki hak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.