Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Pemandu Lagu Tewas dengan Jeratan Kabel di Leher, Diduga Dibunuh

Kompas.com - 29/08/2023, 18:36 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TARAKAN, KOMPAS.com – Warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara, dihebohkan dengan temuan jenazah gadis 21 tahun yang tewas di rumah kostan, dengan lilitan kabel cokrol di lehernya, pada Sabtu (26/8/2023) pagi.

Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randya Shaktika Putra, mengungkapkan, kasus ini masih dalam ranah penyelidikan Polisi.

Namun, secara garis besar, korban merupakan gadis asal Kota Sukabumi Jawa Barat, berinisial NP, dan bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu usaha karaoke di Kota Tarakan.

"Saat ditemukan, kondisi korban hanya mengenakan pakaian dalam hitam, dan posisinya terjerat kabel cokrol di lehernya," ujar Randya, saat dikonfirmasi, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Kebakaran Melanda Daerah Pesisir Tarakan Selama 4 Jam, Sebanyak 158 Rumah Hangus

Hasil visum et repertum menyatakan, terdapat luka membiru di areal wajah, diakibatkan korban kehabisan oksigen.

Sedangkan bagian tubuh lain, tidak ada sedikitpun tanda tanda bekas kekerasan atau penganiayaan.

Dari hasil visum juga, diketahui, korban baru meninggal sekitar dua sampai tiga jam, sebelum ditemukan.

"Sejauh ini, kami juga masih menunggu hasil otopsi dari dokter," imbuh dia.

Polisi juga telah memeriksa 9 orang saksi, terdiri dari tetangga kosan korban, teman dekat, warga sekitar, dan beberapa orang pelanggan korban.

Randya menegaskan, ada kecurigaan terhadap saksi yang diperiksa, yang mengindikasikan ke arah tindak pidana.

Hanya saja, semua masih lingkup pemeriksaan dan hasilnya akan disampaikan ketika penyelidikan selesai.

Dari TKP, Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, mulai seprai milik korban, bantal, boneka kesayangan korban, baju dalam, dan kabel cokrol dan sejumlah barang lain.

"Untuk mencari bukti bukti pendukung lain, kami mendatangkan tim dari Labfor Surabaya. Ada tiga orang yang besok akan kami bawa ke TKP. Semoga ada bukti lain yang ditemukan untuk membuat jelas kasusnya," kata dia.

Randya menegaskan, kuat dugaan, NP tewas akibat dibunuh. Polisi juga sudah mengantongi beberapa indikasi dan bukti yang menguatkan analisa tersebut.

Baca juga: Datangkan Sejumlah Gadis dari Surabaya untuk Dijadikan PSK, Pemilik Karaoke di Tarakan Ditangkap Polisi

"Kita menunggu hasil Tim Labfor Surabaya. Kita juga masih mencari Hp dan dompet korban. Untuk keterangan selanjutnya, kami akan sampaikan setelah Tim Labfor turun lapangan,’’kata Randya.

Seorang gadis pemandu lagu bernama NP (21) sebelumnya ditemukan temannya tewas di kamar indekos, di Jalan Lumpuran RT 016, Kelurahan Kampung Satu Skip Tarakan, Sabtu (28/8/2023) pukul 08.30 Wita.

Saat ditemukan, NP hanya mengenakan pakaian dalam hitam dan kabel cokrol membelit lehernya.

Jenazah korban sudah dimakamkan di kampung halamannya di Sukabumi, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Duka Korban Bencana Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Ibu Saya Tak Bisa Diselamatkan...

Regional
Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Korban Banjir Sumbar Terseret Air 72 Km, dari Padang Panjang sampai Padang

Regional
Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Dimediasi di Polda Riau, Rektor Unri Berdamai dengan Mahasiswa yang Dilaporkan

Regional
Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Dapat Restu Ketum PKB, Gus Yusuf Dipastikan Maju Pilkada Jateng

Regional
Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Ketahuan Curi Motor, Maling Ini Dihajar Warga Saat Sembunyi di Sawah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com