BATAM, KOMPAS.com – Batam kembali menjadi daerah penyumbang investasi asing terbesar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, 83,6 persen investasi asing di Kepri pada Semester I (Januari-Juni) merupakan sumbangsih Batam.
Dengan besaran realisasi investasi mencapai USD 348,09 juta atau setara dengan Rp 5,15 triliun dari total nilai investasi di Kepri sebesar USD 416,4 juta.
Baca juga: Investasi Rp 10 Triliun Masuk ke IKN, 8 Kelompok Perusahaan Segera Membangun Bisnis Usahanya
“Semoga peningkatan peningkatan nilai investasi ini dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Batam ke depan,” kata Kepala BP Batam, M Rudi, Minggu (20/8/2023).
Rudi juga optimistis, peningkatan nilai investasi tersebut juga dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi Batam menjadi 7 persen.
Sementara ekonomi Batam tumbuh 6,84 persen sepanjang 2022 lalu. Angka tersebut tentu menjadi sinyal positif untuk upaya peningkatan ekonomi ke depan.
Mengingat, Batam menjadi lokomotif perekonomian di Kepri.
“BP Batam mengapresiasi dan mendukung penuh perusahaan yang ingin berinvestasi di Batam. Saya berharap, hal tersebut memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Batam,” jelas Rudi.
Bahkan dalam waktu dekat ini, Batam kembali menerima Investasi dengan nilai sebesar 11,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 172,5 triliun (dengan kurs Rp 15.000), itu nantinya dibangun menjadi pabrik kaca terbesar setelah China.
Rempang Eco-City akan dikembangkan menjadi kawasan industri, pariwisata, perdagangan dan jasa, tranportasi, perumahan, hingga energi baru terbarukan.
Bila ini segera terwujud, maka kehadiran perusahaan asal China ini, Xinyi Group, menjadi yang terbesar di Indonesia.
Baca juga: Investasi Rp 10 Triliun di Bandung Barat untuk Pembangunan Patung Soekarno dan Kota Mandiri
Pengembangan Kawasan Investasi Rempang resmi diluncurkan pada 12 April 2023. Perusahaan PT Makmur Elok Graha (MEG) menjadi pengembang kawasan Rempang, dengan total investasi mencapai Rp 381 triliun, dan bisa menyerap tenaga kerja hingga 308.000 orang.
“Saya mengajak seluruh elemen untuk menjaga situasi kondusif agar iklim investasi terus berjalan maksimal,” ajak Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.