Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Rp 10 Triliun Masuk ke IKN, 8 Kelompok Perusahaan Segera Membangun Bisnis Usahanya

Kompas.com - 18/08/2023, 13:19 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEPAKU, KOMPAS.com – Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono menyebutkan, banyak pengusaha yang menjadi calon investor di IKN. Bahkan saat ini nilai investasi yang akan masuk ke IKN sebesar Rp 10 Triliun.

“Saat ini investasi yang akan masuk itu mencapai Rp 10 Triliun,” sebutnya usai upacara kemerdekaan di IKN pada Kamis (17/8/2023).

Baca juga: Progres Pembangunan IKN Sudah 38 Persen, Tahun Depan Dipastikan Presiden Pimpin Upacara 17 Agustus di Sana

Dijelaskan oleh Deputi Pendanaan dan Investasi IKN Agung Wicaksono, saat ini terdapat 265 pengusaha yang berminat masuk menjadi investor di IKN. Dari jumlah tersebut, sekitar 40 di antaranya telah sepakat menjalin MoU.

“Mengenai yang sudah mencapai tahap MoU itu sekitar 40-an, tapi yang paling penting itu ada 8 kelompok perusahaan yang mencapai sepakat untuk membangun. Dan semuanya perusahaan dalam negeri semua. Ini yang dalam waktu dekat bisa kita dorong untuk segera membangun,” katanya kepada Kompas.com.

Delapan kelompok perusahaan yang akan segera membangun usahanya tersebut masing-masing berbeda segmen. Yakni mulai dari perhotelan, shopping mall, rumah sakit, sekolah hingga perkantoran.

“Karena itu kita ingin membangun sebuah kota harus bisa menjadi tempat kerja, tinggal dan bermain. Jadi di situ tempat bekerja, nyaman untuk ditinggali, dan ada tempat untuk bisa berwisata atau bermain,” ungkapnya.

“Kita target kan di tahun ini paling lambat di kuartal 4,” tambahnya.

Soal minat calon investor untuk membuka usahanya di IKN, Agung mengatakan sampai saat ini para investor saling antre agar bisa bekerja sama. Namun pihaknya memberikan 3 kriteria sebagai penilaian. Pertama yakni dari segi nilai kontribusi terhadap pemanfaatan lahan.

“Misalnya dia membangun usahanya tapi kontribusinya juga membangun fasilitas umum berupa jalan, dan lainnya, sehingga yang dengan itu kita tidak perlu keluar APBN,” ujarnya.

Kriteria kedua yakni mengikuti aturan yang berlaku sesuai segmennya. Semisal usaha yang bergerak di segmen zona hijau, maka harus mengikuti regulasi pemerintah terkait zona hijau.

“Ketiga, kita mendorong semaksimal mungkin untuk bisa membangun dan ditargetkan selesai di tahun 2024,” pungkasnya.

Baca juga: Bendera Merah Putih Raksasa Berkibar Pertama Kalinya di IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com