SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menjadi tuan rumah kegiatan ASEAN Economic Ministers And Related Meetings (AEM) yang diadakan mulai 17-22 Agustus 2023.
Pertemuan para menteri ASEAN itu akan membahas lima isu prioritas seperti Digital Transformation, Sustainable Development, Health Resilience, Food Security, and Trade dan Investment Facilitation.
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023, Arsjad Rasjid mengatakan, akan mendukung agar negara-negara ASEAN bisa terhubung secara digital, terutama dalam hal transaksi.
"Inisiatif ASEAN QR Code bertujuan untuk menghubungkan kode QR untuk melakukan pembayaran secara nasional dan antar negara," jelasnya kepada awak media di Hotel Tentrem Semarang, Jumat (18/8/2023).
Pada pertemuan tersebut akan membahas soal dukungan ASEAN-BAC kepada pelaku dalam mengakses informasi dan pembiayaan yang tepat untuk usahanya.
"Karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian ASEAN," kata dia.
Saat ini Business matching antara pihak Japan External Trade Organization (JETRO) dengan Kadin Indonesia juga sudah siap untuk memberikan pelatihan dan seminar bagi UMKM di Indonesia hingga ASEAN.
Untuk isu kedua yaitu pembangunan berkelanjutan seperti pasar karbon yang berkembang dengan baik. Pembangunan tersebut dapat mendorong industri pengurangan karbon yang kuat.
"Sehingga ada peningkatan Produk Domestik Bruto (GDP) melalui investasi modal dan lapangan kerja hijau," imbuh dia.
Melalui terobosan itu, ASEAN-BAC diklaim telah berhasil mendorong kerja sama antar perusahaan di ASEAN. Hal itu membuat perusahaan di ASEAN saling berbagi pengetahuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
"Hingga mencapai target mencapai emisi nol karbon," ujarnya.
Isu yang ketiga yang akan dibahas di ASEAN-BAC yaitu penguatan infrastruktur kesehatan dan meningkatkan ketahanan kesehatan di kawasan.
"Saat ini ASEAN-BAC berhasil mengumpulkan berbagai perusahaan obat-obatan, vaksin, infrastruktur kesehatan, hingga institusi penelitian di bidang kesehatan untuk membentuk jaringan kemitraan yang kuat," imbuh dia.
Ketahanan pangan juga masuk menjadi isu keempat yang akan dibahas di acara ASEAN-BAC. Sampai saat ini, ASEAN-BACtelah bekerjasama dengan berbagai perusahaan seperti Sinar Mas Agro Resource Technology (SMART) dan stakeholder terkait lainnya yang bergerak di sektor pangan seperti jagung, minyak sawit, dan hortikultura
"Seluruh pihak yang tergabung di dalamnya akan memberdayakan UMKM dan petani, khususnya pada beberapa sektor ini, dengan sumber daya dan akses pasar yang diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan," ujarnya.
Sementara itu, isu yang terakhir yakni fasilitasi perdagangan dan investasi dalam mendorong agar tercipta sirkulasi investasi di dalam kawasan, ASEAN-BAC telah berhasil membentuk komitmen perusahaan seperti Astra International Tbk, Sinar Mas, dan perusahaan lainnya, untuk meningkatkan investasi intra-ASEAN.
"Hal ini dilakukan agar tidak hanya mengandalkan foreign direct investment (FDI) namun membentuk ASEAN Incorporated," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.