Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Lomba “Agustusan” yang Sebabkan Jembatan Gantung di Sekadau Ambruk Tak Kantongi Izin

Kompas.com - 17/08/2023, 22:31 WIB
Hendra Cipta,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEKADAU, KOMPAS.com - Polisi memastikan panitia lomba menangkap bebek yang menyebabkan ambruknya jembatan gantung di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar) tak mengantongi izin.

"Panitia perlombaan tidak meminta izin ke polisi atau aparat penegak hukum lain terkait acara tersebut,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sekadau Iptu Rahmad Kartono, saat dihubungi Kamis (17/8/2023) malam.

Maka dari itu, panitia penyelenggara yang telah menjalani pemeriksaan, diduga telah melanggar Pasal 510 KUHP dan 511 KUHP tentang Izin Keramaian.

Baca juga: Kronologi Jembatan Gantung di Sekadau Ambruk Saat Agustusan, Korban 32 Orang

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Tapi ada 32 warga yang mengalami luka serta patah tulang,” ujar Rahmad.

Rahmad memastikan pihaknya segera memproses peristiwa tersebut hingga ke jaksa penuntut umum. Di samping itu juga akan terus memantau perkembangan korban yang dirujuk ke RSUD Sekadau.

“Termasuk yang masih dirawat di puskesmas akan kami pantau,” ucap Rahmad.

Baca juga: Jembatan Gantung di Sekadau Kalbar Ambruk, 28 Warga Jatuh, Alami Luka dan Patah Tulang

Diberitakan sebelumnya, sebuah jembatan gantung di Kecamatan Nanga Taman, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar) ambruk, Kamis (17/8/2023).

Peristiwa tersebut terjadi di Desa Nanga Mentukak, Kecamatan Nanga Taman, Sekadau, Kamis (17/8/2023) pukul 14.20 WIB.

Saat itu, sedang digelar acara perlombaan menangkap bebek di sungai, dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan.

“Pada saat perlombaan, banyak warga yang menonton dari atas jembatan,” kata Rahmad saat dihubungi, Kamis malam.

Rahmad mengungkapkan, korban luka dan patah tersebut bukan hanya warga yang berada di atas jembatan dan jatuh ke sungai tapi juga warga yang berada di sungai mengikuti perlombaan.

“Setelah dilakukan evakuasi, seluruh korban dibawa ke Puskesmas terdekat. Beberapa di antaranya dirujuk ke RSUD Sekadau,” ungkap Rahmad.

Rahmad menegaskan, dalam penyelidikan peristiwa tersebut pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi mata.

“Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan,” tutup Rahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com