Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK Temukan Tulang Belulang Badak Jawa di Ujung Kulon, tetapi Culanya Hilang

Kompas.com - 15/08/2023, 20:57 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Satuan Tugas Operasi Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menemukan tulang belulang badak jawa yang mati diduga menjadi korban perburuan liar.

Sebab, Satgas gabungan dari Kepolisian Daerah Banten bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tidak menemukan cula badak di sekitar temuan tulang belulang tersebut.

"Saat melakukan operasi, kita menemukan adanya tulang belulang badak di lokasi tersebut (TNUK), di mana sudah dipotong culanya. Itu kita temukan," kata Direktur Jendral Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani kepada wartawan di Polda Banten. Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Cegah Perburuan Badak Bercula Satu di TNUK, Polda Banten Amankan 200 Pucuk Bedil Locok

Selain itu, Satgas juga menemukan tulang-belulang yang diindikasikan badak jawa dari rumah warga yang tinggal di sekitar TNUK.

Kini, lanjut Rasio, tulang yang diduga hewan yang mempunyai nama latin Rhinoceros sondaicus itu tengah diteliti.

"Saat ini sedang dilakukan uji forensik," ujar dia.

Rasio mengatakan, para pemburu biasanya mengincar cula karena nilai jualnya fantastis. Namun, ia tidak mengetahui harga pastinya.

Rasio menegaskan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah perburuan liar di TNUK, seperti melibatkan kepolisian, kades, camat, tokoh masyarakat.

Bahkan, tim gabungan telah menerjunkan sebanyak 150 personil untuk menjaga kelestarian hewan yang sangat dilindungi karena sudah terancam punah.

"Kami tidak tahu, tapi operasi kami lakukan bersama-sama komitmen pemerintah melibatkan banyak personel untuk menjaga TNUK dalam rangka melindungi satwa badak jawa," ujar dia.

Rasio menegaskan, para pelaku perburuan liar akan ditindak tegas dengan menerapkan pasal berlapis agar membuat efek jera.

"Kita akan kenakan semua undang-undang yang ada. Kita kenakan pidana berlapis, mengingat kejahatan terkait lingkungan hidup dan konservasi yang merupakan persoalan serius," tandas Rasio.

Baca juga: 17 Badak Jawa di TNUK Hilang dari Pantauan sejak 2021, 2 Ditemukan Mati

Sekretaris Direktur Jendral Konservasi Umber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Suharyono mengatakan, berdasarkan data pada tahun 2022 jumlah badak jawa di TNUK ada sebanyak 80 ekor.

Jumlah badak jawa itu diketahui berdasarkan hasil pengamatan petugas menggunakan kamera trep yang telah dipasang.

"Pada 2022 sudah saya sampaikan badak yang ada di kawasan TNUK ada 80 ekor dengan rasio sex separo separo dengan anakan 1," kata Suharyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Regional
Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Regional
Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Regional
Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-'bully' Pencitraan

Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-"bully" Pencitraan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com