KOMPAS.com - Buntut kasus Dewan Ekskutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta melakukan MoU dengan sponsor pinjaman online (pinjol), terungkap diduga setidaknya ada 500 data mahasiswa baru (maba) yang masuk ke aplikasi pinjol.
Dewan Kode Etik UIN Raden Mas Said Surakarta menyebut, sudah digelar sidang untuk menyelesaikan polemik data maba yang terdaftar di perusahaan pinjol tersebut.
Para maba dipaksa panitia Pengenalan Budaya dan Akademik Kampus (PBAK) untuk mengunduh dan mendaftar ke aplikasi pinjol.
DEMA UIN Surakarta mengungkap ada 500 data maba yang terdaftar di apilikasi pinjol yang menjadi sponsor.
Baca juga: Polemik DEMA UIN Surakarta Minta Maba Daftar Pinjol Saat PBAK, Disebut Dapat Sponsorship Rp 160 Juta
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan pengembangan Lembaga UIN Raden Mas Said Surakarta Imam Makruf mengatakan, data itu didapat dari pengakuan Ketua DEMA, namun pihaknya akan membuka aduan agar mahasiswa yang sudah terdaftar pinjol dapat terdata.
Menurutnya, aduan tersebut dibuka sebagai respons kekhawatiran dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh DEMA menggandeng sponsor pinjol dalam kegiatan PBAK tanpa sepengetahuan universitas.
"Kalau pengakuan dari kemarin (sidang dakwaan), mengakunya 500. Ini rencana kita akan membuat semacam aduan biar kita tahu yang registrasi itu berapa," ujarnya, kepada TribunSolo.com, Rabu (9/8/2023).
Adanya aduan tersebut diharapkan dapat melindungi nomor-nomor penting seperti NIK hingga handphone jika nantinya ada persoalan di kemudian hari.
"Ini salah satu bagian advokasi kita untuk melindungi mahasiswa. Iya kita akan kumpulkan data siapa yang registrasi," terangnya.
Disinggung mengenai kapan dibukanya aduan tersebut, pihak kampus mengatakan masih dalam persiapan.
"Hotlinenya kita persiapkan dulu, dan saya usahakan bisa secepatnya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, hasil Sidang Dewan Kode Etik UIN Raden Mas Said Surakarta, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dinonaktifkan hingga waktu belum ditentukan.
Penonaktifan DEMA UIN Raden Mas Said Surakarta berlaku sejak ditandatanganinya surat oleh Rektor Prof Mudofir pada Rabu (9/8/2023).
MOU ditandatangani oleh Ketua Dema UIN RM Said Surakarta Ayuk Latifah dan pihak PT Infinity Plus Jakarta diduga pinjaman online (pinjol) ilegal.
"DEMA Universitas dihentikan sementara sampai waktu yang tidak ditentukan dan Ketua DEMA Universitas dicopot," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Imam Makruf, saat membacakan putusan.
Baca juga: Ramai soal Maba UIN Raden Mas Said Surakarta Diminta Registrasi Pinjol, Nasib DEMA Terancam Di-DO
Kemudian, untuk kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) diambil ke pihak Universitas dan Fakultas, melalui koordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama.
Langkah selanjutnya, Pihak Universitas juga akan melakukan pertemuan dengan Otoritas Jasa Keuangan. "Pertemuan untuk melakukan konfirmasi atas kerja sama dengan DEMA dengan lembaga yang ditunjuk," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Data 500 Maba UIN Solo Masuk Pinjol, Pimpinan Kampus Buka Aduan dan Berjanji Lindungi Data Mahasiswa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.