Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Kayuhan Midun, Semangat Kemanusiaan dan Perdamaian Suporter Sepak Bola

Kompas.com - 07/08/2023, 16:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di sana Midun disambut baik Bonek. Ini yang unik. Bonek sejatinya merupakan rival dari Aremania, kelompok asal para korban. Namun pesan kemanusiaan yang dibawa Ebes Midun, meruntuhkan tembok rivalitas.

Malah sebelum Ebes Midun melanjutkan perjalanan dari Surabaya, seorang pentolan Bonek membawakan Midun sehelai kaos untuk diberikan kepada Ebes Midun.

“Dari Arek Suroboyo untuk Arek Malang," ujar pentolan Bonek itu saat memberikan kaos Ebes Midun.

Pesan damai yang mungkin selama ini gagal diwujudkan PSSI, PT Liga, maupun kepolisian dalam mengelola rivalitas.

Mungkin lebih mudah mengumpulkan puluhan ribu massa di GBK atau meminta kelompok band legendaris membuat lagu ketimbang mendamaikan kedua kelompok suporter tersebut.

Begitupun di kota-kota lain yang dilaluinya. Di Gresik, kelompok Ultrasmania, suporter setempat, menyediakan tempat menginap untuk Ebes Midun.

Menginap semalam, Ebes Midun kembali mengayuh sepedanya. Di Lamongan, kelompok LA Mania menyambutnya, bahkan menyediakan pemeriksaan kesehatan untuk Ebes Midun.

Begitupun di Tuban di mana Ronggomania, suporter klub Persatu Tuban, memberi dukungan untuk kayuhan Ebes Midun.

Bermalam semalam di Rembang, ditemani suporter PSIR Rembang, sampai tulisan ini ditulis (7/8/23), Ebes Midun sudah memasuki Pati dengan disambut Patifosi, suporter dari Pati.

Rencananya Kudus, Semarang, Batang, Pekalongan, sampai Jakarta akan disinggahi Ebes Midun, tentunya dengan pesan kemanusiaan dan perdamaian di setiap kota dan kelompok suporter yang disinggahinya.

Ebes Midun memang tidak bisa bertemu suporter dari seluruh klub sepak bola Indonesia. Namun semangat Ebes Midun bisa memberikan efek kupu-kupu bagi perdamaian suporter di Indonesia, terutama bagi para korban dan keluarganya.

Efek kupu-kupu, menurut Edward Norton Lorenz, secara sederhana menjelaskan kepakan sayap kupu-kupu di belantara Amazon bisa menghasilkan tornado di Texas beberapa bulan kemudian.

Meski tidak seheboh acara-acara massa di GBK, namun kayuhan Ebes Midun bisa berpengaruh atas semangat perdamaian di antara kelompok suporter Indonesia.

Lebih-lebih, berpengaruh atas rasa kemanusiaan terhadap korban tindak pidana, rasa yang memang masih harus dipupuk di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com