Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Putri Korban Pemerkosaan 10 Pria di Kupang Alami Pendarahan dan Dirawat di RS

Kompas.com - 07/08/2023, 13:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Remaja putri berusia 15 tahun korban pemerkosaan 10 orang pria di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami pendarahan.

"Korban masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy kepada Kompas.com, Senin (7/8/2023).

Selain mengalami pendarahan hebat, remaja asal Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) itu juga mengalami trauma mendalam. Saat ini, korban terus didampingi lembaga swadaya pemerhati perempuan dan anak.

Baca juga: Diduga Perkosa Remaja Putri, 7 Pemuda di Kupang Ditangkap

Ariasandy mengatakan, korban datang ke Kota Kupang untuk mencari ayah kandungnya. Sebab, sang ibu telah meninggal dunia.

Namun, saat tiba di Kupang, dia diperkosa oleh 10 orang pemuda di sejumlah tempat berbeda.

Baca juga: Sempat Hilang Saat Cari Ikan di Pantai, Kakek di Kupang Ditemukan Tewas

Dari 10 orang pelaku, tujuh orang telah ditangkap. Pelaku yang ditangkap yakni MT, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Kota Kupang. Sementara enam orang merupakan pekerja harian lepas, yakni OB, YB, DRT, RT, OB dan DN.

"Saat ini, anggota kita di Polsek (Kepolisian Sektor) Kelapa Lima, masih melakukan pencarian terhadap pelaku lain yang diduga terlibat dalam tindak pidana ini," kata Ariasandy.

Korban belum bisa diperiksa karena masih mengalami trauma dan dirawat di rumah sakit.

Namun, dari hasil interogasi awal, korban mengaku mengenal dua orang pelaku. Setelah itu dia diperkosa bergilir oleh 10 orang dalam waktu yang bersamaan.

Aksi para pelaku dilakukan saat mereka berkumpul dan menegak minuman keras hingga mabuk.

"Korban diperkosa secara bergiliran sejak bulan Juli 2023 lalu ketika ia baru datang dari Kabupaten TTU. Para pelaku memerkosa korban berulang kali di empat lokasi berbeda," kata dia.

Kasus ini dilaporkan seorang warga bernama Petrus Huki ke Polsek Kelapa Lima dengan laporan polisi nomor LP/B/162/VIII/ 2023/Sektor Kelapa Lima, tanggal 2 Agustus 2023.

Awalnya, pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 01.30 Wita, Petrus yang mengendarai mobil hendak pulang ke rumahnya.

Saat tiba di Jalan Kincir, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Petrus melihat ada banyak kerumunan orang di pinggir jalan.

"Petrus pun berhenti dan menanyakan ada kejadian apa. Salah satu warga pun menjawab kalau ada menangkap perempuan yang diduga hendak mencuri," ujar Ariasandy.

Baca juga: Dugaan Pungli SMA Negeri di Kupang, Siswa Diminta Rp 550.000 untuk Bangun Lapangan Basket

Petrus penasaran dan turun dari mobil. Ia kemudian menanyakan langsung ke korban tentang apa yang terjadi. Korban pun mengaku telah diperkosa oleh para pelaku.

Petrus langsung membawa korban dan melaporkan kejadian tersebut di Polsek Kelapa Lima.

"Korban ditemukan oleh warga dalam keadaan linglung dan tidak stabil. Warga bertanya dan korban menceritakan kalau ia diajak para pelaku dan diperkosa bergiliran," katanya.

Korban mengalami luka dan kesakitan serta pendarahan. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk menjalani perawatan medis.

"Kasusnya sedang ditangani di Polsek Kelapa Lima. Nanti akan kita sampaikan perkembangannya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com