Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 ABK Masih Terjebak di Lambung Kapal Karam, Hanya Bisa Bertahan 4 Jam

Kompas.com - 31/07/2023, 16:48 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 11 anak buah Kapal Motor (KM) Lintang Timur Samudra (sebelumnya ditulis Lintang Timur Selatan) masih hidup dan hingga kini terjebak di lambung kapal, Senin (31/7/2023) siang.

Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi mengatakan, diperkirakan para korban hanya bisa bertahan selama empat jam.

Baca juga: Update Kapal Karam di Selat Malaka, Komunikasi Radio Terputus dan Data Penumpang

Dari komunikasi terakhir lewat radio dengan nakhoda kapal, air terus masuk ke dalam lambung kapal.

Baca juga: Kapal Karam di Selat Malaka, 11 Penumpang Terjebak di Lambung Kapal

Saat ini komunikasi dengan nakhoda telah terputus.

"Sehingga belum diketahui seperti apa kondisi kapal dan para penumpangnya. Kemungkinan besar kapal sudah tenggelam. Namun, kita berdoa dan berharap ada kapal-kapal nelayan yang mengevakuasi para korban dengan selamat," kata Budi kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Senin.

Budi mengatakan, kapal Tim SAR RB 218 Dumai telah meluncur ke lokasi untuk misi penyelamatan 11 penumpang.

"Kapal SAR masih dalam perjalanan, baik Kapal RB 218 Dumai maupun kapal penyelamatan dari Tanjung Balai, Asahan," ujar Budi.

Diberitakan sebelumnya, Kapal Motor (KM) Lintang Timur Samudra asal Tanjung Balai, Asahan, Sumut, yang mengangkut hasil pertanian, karam di perairan Selat Malaka, Senin (31/7/2023) pukul 07.30 WIB. Sebanyak 11 ABK dilaporkan hilang. 

Berikut identitas 11 ABK yang hilang:

1. Rinaldi Taufiq (40)

2. Candra Gunawan (37)

3. Chairul Azhar Lubis (50)

4. John Harmaini (61)

5. Hermansyah Sitorus (41)

6. Ibrahim Dalimunte (44)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com