"Kalau program pemerintah, kami tak tahu. Semoga ada yang terbaik saja bagi pekerja. Bisa dapat penghasilan dan berkumpul bersama anak," ucap Nasyirun.
"Kalau bawa keluarga ke sini, rasanya kurang memadai. Apalagi anak-anak sudah mulai sekolah," tambahnya, Jumat (28/7/2023).
Kepada Kompas.com, Nurkholis sempat menceritakan pengalamannya selama merantau. Saat ditemui, Nurkholis baru saja menyelesaikan pekerjaannya.
Dia sempat menunjukkan mes tempat para pekerja tinggal selama masa panen kelapa sawit.
Para pekerja tinggal di mes berukuran 3 × 5 meter persegi yang merupakan fasilitas dari perusahaan tempatnya bekerja.
Ada dua blok mes yang disediakan khusus untuk pekerja pemanen buah. Mes tersebut terdiri dari satu blok berupa bangunan permanen dan satu bloknya lagi masih bangunan semipermanen dengan dinding kayu yang mulai lapuk.
Nurkholis beruntung mendapatkan blok mes dengan bangunan permanen. Ia juga bisa istirahat di bagian teras yang dilengkapi bangku-bangku dari kayu.
"Di sinilah kami tinggal. Ini bagian dari fasilitas perusahaan, termasuk listrik sudah ditanggung. Kecuali untuk mandi, masih digabung bersama pekerja yang lain," ujar Nurkholis saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.