Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Polisi Tewas Diduga Ditembak Sesama Polisi di Bogor, Keluarga di Kalbar Tempuh Jalur Hukum

Kompas.com - 26/07/2023, 21:10 WIB
Hendra Cipta,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Pihak keluarga Bripda IDF, asal Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), anggota polisi yang tewas diduga ditembak rekannya sesama polisi akan menempuh jalur hukum.

Pengacara keluarga, Sucipto Ombo mengatakan, pihaknya telah mendapatkan pernyataan dari kepolisian bahwa korban meninggal akibat luka tembakan. Namun belum dijelaskan, apakah tertembak atau ditembak.

“Pihak keluarga akan mengambil langkah hukum atas peristiwa yang menimpa Bripda Ignatius Dwi Frisco,” kata Sucipto dalam keterangan tertulis, Rabu (26/7/2023).

Baca juga: Bripda IDF Tewas Ditembak, Dua Polisi Ditangkap dan Kasusnya Ditangani Polres Bogor

Sucipto menerangkan, pihak keluarga mendapat konfirmasi meninggalnya korban pada Minggu (23/7/2023). Informasi tersebut langsung disampaikan pihak Densus 88 Mabes Polri.

“Saat itu, pihak keluarga diminta datang ke Mabes Polri,” ujar Sucipto.

Sucipto menjelaskan, saat ini pihak keluarga akan mengumpulkan segala macam informasi. Maka dari itu, pihaknya belum dapat memberikan keterangan secara detail terkait kronologi peristiwa tersebut.

"Kami belum bisa menyampaikan detail, paling tidak setelah selesai diskusi dengan pihak keluarga," ujar Sucipto.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan informasi kabar tewasnya Bripda IDF. Diduga, Bripda IDF tewas ditembak rekan sesama polisi.

Kejadian terjadi di Kawasan Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB.

Baca juga: Polri Benarkan Anggotanya Tewas Diduga Ditembak Sesama Polisi di Bogor

Dia menambahkan, Polri telah mengamankan dua anggota, yakni Bripda IMS dan Bripka IG atas kejadian tersebut. Keduanya merupakan tersangka dari kasus penembakan ini.

Ramadhan mengatakan, proses pengusutan kasus kematian Bripda IDF sedang dilakukan oleh Tim Gabungan dari unsur Profesi dan Pengamanan (Propam) dan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Bogor. Pengusutan dilakukan dalam rangka mengetahui pelanggaran disiplin, kode etik ataupun pidana yang dilakukan oleh pelaku.

Dia menegaskan, Polri akan menindak tegas oknum yang melanggar aturan. “Yang pasti Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum yang melanggar ketentuan atau perundangan yang berlaku,” ujarnya.

Baca juga: Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Diketahui, kematian Bripda IDF sempat viral di media sosial Instagram. Dalam sebuah video di akun @Kalbar_info, tampak terdapat jenazah anggota Polri di dalam peti mati.

Narasi dalam video tersebut menyebutkan bahwa jenazah tersebut adalah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage. Ia diduga tewas ditembak oleh sesama anggota Polri.

Dalam video itu juga memperlihatkan bekas tembakan di bagian kepala, seperti belakang telinga korban. Dalam narasi video itu juga disebut bahwa pelaku penembakan adalah senior dari Bripda Ignatius yang bertugas di Densus 88 Antiteror Polri di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Regional
Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Regional
Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com