Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi Ungkap Aktivitas Tak Wajar Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman | Ganjar Tak Ikuti Kirab Malam 1 Suro hingga Selesai

Kompas.com - 20/07/2023, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Pelaku dan korban mutilasi di Sleman saling mengenal di grup media sosial.

Hal ini terungkap dari aktivitas tak wajar yang diikuti pelaku dan korban di grup media sosial Facebook.

Sementara itu, ritual kirab malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Namun, Ganjar Pranowo tidak mengikuti ritual kirab malam 1 Suro di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah, hingga selesai.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Rabu (19/7/2023):

Baca juga: Pelaku Mutilasi di Sleman dan Korban Kenal di Medsos, Gabung Grup FB Tak Wajar

1. Aktivitas tak wajar pelaku dan korban mutilasi di Sleman

Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengatakan, pelaku dan korban berkenalan di media sosial. Mereka berada di salah satu grup medsos.

"Mereka kenal di grup yang ada di medsos. Hasil pemeriksaan kita (kenal) sudah 3-4 bulan," ujar Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi dalam jumpa pers, Selasa (18/7/2023).

Endriadi menyebutkan, kegiatan di grup media sosial Facebook yang diikuti pelaku dan korban tersebut tidak wajar. Hanya saja, Endriadi tidak menjelaskan detail terkait kegiatan tidak wajar tersebut.

"Sementara bahasa kami adalah kegiatan tidak wajar. Untuk lebih tepatnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologi atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan," ucapnya.

Endriadi menyampaikan, meski sudah mengenal di media sosial antara 3 sampai 4 bulan, pelaku belum pernah bertemu dengan korban.

Pelaku W (29) mengundang pelaku RD (38), warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, datang ke Yogyakarta untuk bertemu dengan korban R (20).

Pertemuan pertama tersebut di kamar kos salah satu pelaku di wilayah Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.

"Kemudian, mereka berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar berupa kekerasan ataupun aktivitas kekerasan berlebihan. Kemudian, dari kekerasan berlebihan itu korban meninggal dunia," ucapnya.

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo sempat berbisik dengan Juru Kampanyenya, Gibran Rakabuming Raka, saat bertemu di Kirab Malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (19/7/2023).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo sempat berbisik dengan Juru Kampanyenya, Gibran Rakabuming Raka, saat bertemu di Kirab Malam 1 Sura di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (19/7/2023).

2. Kirab malam 1 Suro Pura Mangkunegaran

Baca juga: Bisikan Ganjar ke Gibran Saat Kirab Malam 1 Suro Pura Mangkunegaran Solo

Ganjar yang tidak mengikuti kirab sampai selesai terlihat keluar dari rombongan peserta kirab setelah tiba di Kawasan Pintu Barat, Pura Mangkunegaran.

Adapun Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat terlambat mengikuti kirab.

Gibran terlihat langsung berlari mengikuti peserta kirab saat rombongan ada di Depan Pintu Gerbang Utama.

"Acara ritual tahunan yang menurut saya bagus. Kebudayaannya masih berjalan dan menarik ya, yang mau ikut kirab jalan terus. Yang ndak ikut kirab, boleh berhenti di sini sambil berdoa," kata Ganjar Pranowo, di Pura Mangkunegaran.

Kirab diberangkatkan langsung oleh Mangkunegara X dan cucuk lampah atau dipimpin oleh GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara.

AKBP Achiruddin saat mengikuti sidang dalam kasus penimbunan BBM di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (18/7/2023)KOMPAS.com/Rahmat Utomo AKBP Achiruddin saat mengikuti sidang dalam kasus penimbunan BBM di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (18/7/2023)

3. Modus AKBP Achiruddin timbun BBM ilegal

Baca juga: Terungkap, Modus AKBP Achiruddin Lakukan Penimbunan BBM Ilegal di Medan

Mantan Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin kembali diadili di Pengadilan Negeri (Medan) Medan, Selasa (18/7/2023).

Achiruddin didakwa terlibat penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar ilegal.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Randy mengatakan, terdakwa Achiruddin melakukan penimbunan BBM yang dilakukan sejak April 2022 hingga 27 April 2023.

Awalnya, Achiruddin bersama 4 temannya mendatangi rumah saksi Kasim di Jalan Yos Sudarso, Kota Tebing Tinggi. Achiruddin saat itu minta dicarikan mobil boks kepada Kasim.

Sekitar bulan September 2022, Kasim memberitahu Achiruddin bahwa temannya saksi Rosman hendak menjual mobil boks merek Daihatsu Delta.

Achiruddin akhirnya sepakat membeli mobil itu dengan harga Rp 38 juta. Setalah itu terdakwa memodifikasi mobil tersebut untuk melakukan penimbunan BBM.

Tangkapan layar kecelakaan kereta Brantas di Semarang, Jawa Tengah yang memicu kobaran api. Polisi menyebut tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebuttwitter sahabat kereta Tangkapan layar kecelakaan kereta Brantas di Semarang, Jawa Tengah yang memicu kobaran api. Polisi menyebut tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut

4. Awal mula kecelakaan truk dan kereta di Semarang

Baca juga: Kecelakaan KA di Semarang, Berawal dari Truk Mogok di Rel Kereta Api

Petugas masih menyelidiki penyebab kecelakaan antara truk dan kereta api jurusan Jakarta-Blitar di pelintasan kereta Jalan Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan, kecelakaan tersebut berawal saat truk tersebut tiba-tiba mogok di jalur kereta Jalan Madukoro Semarang.

"Informasi awal, truk ini tiba-tiba mogok di rel kereta api," jelasnya saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (18/7/2023).

Dia menjelaskan, truk tersebut mogok saat palang pintu rel kereta api belum tertutup. Pengemudi dan kernet truk itu sudah berupaya meminta tolong petugas palang pintu.

"Namun, tidak sempat karena kereta sudah dekat," paparnya.

Sampai saat ini petugas kepolisian sedang melakukan beberapa langkah. Salah satunya melakukan evakuasi gerbong kereta dan truk yang terlibat kecelakaan.

"Kita akan menggeser tronton dan lokomotif yang menggantung di Sungai Banjir Kanal Barat," imbuh dia.

Sementara itu, Kabid Ops Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang Untung menambahkan, saat ini sudah ada dua unit mobil pemadam kebakaran yang dikirim ke lokasi kejadian.

"Ada dua unit yang sudah dikirim ke lokasi," imbuh dia.

Jemaah Haji asal Makassar yang juga merupakan Owner Produk Kecantikan, Mira HayatiKompas.com/Darsil Yahya M Jemaah Haji asal Makassar yang juga merupakan Owner Produk Kecantikan, Mira Hayati

5. Mira bayar pajak Ro 278 juta emas 1 kg dari Arab Saudi

Baca juga: Beli Emas 1 Kg di Arab Saudi, Jemaah Haji Makassar Bayar Pajak Rp 278 Juta

Jemaah haji asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Mira Hayati mengaku mengurungkan niatnya menjual kembali emas 1 kilogram (Kg) yang ia dibeli di tanah suci.

Padahal awalnya, ia sempat berpikir emas 1 Kg yang dibeli di Arab Saudi akan dijual kembali.

"Banyak simpang siur berita seperti itu, awalnya saya mau seperti itu (jual kembali) tapi saya bilang tidak usah," kata Mira Hayati kepada media saat ditemui di kediamannya di Komplek Ruko Pasar Daya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Selasa (18/7/2023).

Dia menjelaskan, niatnya menjual kembali emasnya ia urungkan sebab dirinya tak ingin dianggap takut berurusan dengan pihak Bea Cukai atau dianggap takut untuk membayar pajak.

"Karena orang pikir kita mau menghindari Bea Cukai jadi sebagai warga negara indonesia yang baik harus gentleman dan berani. Jadi saya lhamdulillah tidak jadi jual (1 kg emas) dan bawa pulang ke Indonesia," ungkapnya.

Pemilik produk kecantikan itu mengatakan 1 kg emas yang dibeli berbentuk perhiasan, mulai kalung hingga cincin.

"Ada gelang, kalung 2, cincin, pokoknya oleh-oleh yang saya bawa sekitar 1 kg," pungkas dia.

Dia juga mengaku membayar pajak kepada Bea Cukai saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, Kamis (13/7/2023).

"Harganya ini (emas 1 kilogram) Rp 800 juta tidak sampai Rp 900 juta. Pajaknya Rp 278 juta," ucap.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Makassar, Darsil Yahya M, Penulis Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma, Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati, kontributor Medan, Rahmat Utomo, Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor : Khairina, Dita Angga Rusiana, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com