"Pelaku didorong oleh korban ke belakang sehingga terjatuh di selokan. Pelaku bangun mengeluarkan satu buah celurit yang sudah dipersiapakan,” tutur dia.
Atas perbuatannya, keduanya terancam pasal 340 KUHP, dengan ancaman hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.
Peristiwa bermula saat korban berkaraoke di wisma karaoke Girl Love bersama rekan-rekannya pada Rabu (5/7/2023) pukul 21.00 WIB.
"Dia (korban) nyanyi sama temannya cowok satu orang, dan tiga cewek. Lima orang ini masih di dalam room karaoke," ungkap Dimas, operator karaoke Love Girl, Kamis (6/7/2023).
Menjelang dini hari, seorang laki-laki tak dikenal, masuk ke dalam wisma karaoke Love Girl pada Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 00.15 WIB.
Pria itu menemui Dimas yang tengah berjaga bersama satu orang rekan di meja operator, ruangan tengah wisma karaoke tersebut.
"Orangnya masih muda. Nanya sama saya, dan teman saya. Mas teng mriki wonten sing namine Garong nopo mboten (Mas, di sini ada yang namanya Garong?). Tanyanya seperti itu, nanyanya juga dengan baik-baik. Saya jawab, saya enggak tau, enggak kenal," jelas dia.
Lalu pria tak dikenal ini, mencari korban dengan mengintip melalui lubang kecil di setiap ruang di karoke Love Girl yang biasanya untuk akses memasukkan makan ringan dan minuman.
Akhirnya, pria tersebut menemukan korban dan mengajaknya ke luar ruangan.
"Terus korban dipanggil, setelah itu diajak keluar, dia (korban) ditemani ceweknya yang diajak nyanyi di room. Terus dieksekusi, dibacok-bacok di luar. Tapi posisi saya gak tau pas pembacokan itu, saya di dalam sama teman saya. Taunya ya pas korban lari ke dalam," beber Dimas.
Pria itu mulai menghabisi korban di teras karaoke, bagian pojok dekat tempat sampah. Teman perempuan korban yang diajak keluar pun ikut berteriak.
Berapa saat kemudian, sekitar pukul 00.45 WIB, sejumlah orang tak dikenal yang diduga satu komplotan, menyusul pelaku awal yang mencari korban.
"Ada sekitar lima sampai enam orang. Orang itu masuk ke dalam. Terus melihat korban tergeletak di samping meja operator. Terus dieksekusi lagi, ada yang ngelempar botol, ada yang mbacok pakai celurit panjang, satu orang," lanjut dia.
Dimas dan rekannya tak dapat berbuat banyak. Warga sekitar, tak berani melerai.
Pasalnya pelaku sempat mengancam akan menyerang saksi yang ikut campur dengannya.