BIMA, KOMPAS.com - Seorang balita berinisial AS (4) tewas tertimpa tembok sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 1 Woha di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara (NTB).
Tembok SMP setinggi dua meter itu roboh diduga karena sudah keropos dimakan usia pada Selasa (18/7/2023) sekitar pukul 9.00 wita.
Selain menelan satu korban jiwa, peristiwa itu juga membuat dua bocah yakni DG (5) dan RA (8) terluka hingga harus dilarikan ke Puskesmas Woha.
Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Pingsan Jatuh dari Atas Jembatan Kayu Keropos di Grobogan
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Woha Nazamuddin membenarkan adanya insiden itu.
Menurut dia, tembok sekolah itu roboh dan menimpa tiga bocah yang tengah mencari ikan di parit saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.
"Awalnya tidak ada yang tahu, tiba-tiba diberitahu warga setempat dan ternyata menimpa anak-anak," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu.
Nazamuddin mengakui kondisi pagar sekolah setinggi dua meter ini sudah lapuk termakan usia.
Baca juga: Bupati Ponorogo soal Warganya Bangun Tembok karena Merasa Dikucilkan: Kami Sedang Negosiasi
Pihaknya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal, dan menyerahkan sepenuhnya penanganan lebih lanjut pada aparat kepolisian.
"Bagaimana selanjutnya, kita serahkan ke polisi saja. Mereka juga sudah melakukan olah TKP kemarin setelah kejadian itu," kata Nazamuddin.
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bima Adib Widayaka menjelaskan, polisi tengah mendalami kasus itu. Para korban segera dievakuasi pasca-kejadian dan dilarikan ke rumah sakit.
"Ketiga korban itu merupakan warga setempat di Desa Tente, Kecamatan Woha," kata Adib saat dikonfirmasi, Rabu (19/7/2023).
Korban meninggal, AS, alami luka serius. Sedangkan DG dan RA kini masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Woha.
"DG mengalami luka di bagian kepala, wajah, kaki dan seluruh badan. Sedangkan RA luka disekitar mulut, patah kaki dan sakit bagian kepala," ujarnya.
Atas kejadian ini, lanjut Adib Widayaka, Satreskrim Polres Bima sudah turun melakukan olah TKP.
Barang bukti berupa batu bata merah dan seutas tali nilon telah diamankan untuk kepentingan penyelidikan.
"Barang bukti seperti bata merah dan satu ikatan tiang tembok diamankan untuk kepentingan penyelidikan, dan untuk mengetahui sebab terjadinya tembok roboh ini," kata Adib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.