YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Warga di Padukuhan Banyumanik, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Gunungkidul DI Yogyakarta, terdampak kekeringan. Bahkan sudah menyiapkan ternak untuk membeli air.
Upaya mencari sumber air terus dilakukan karena selalu gagal.
"Saya sudah membeli hampir 10 tangki, per tangkinya ada 5 ribu liter air," kata Dukuh Banyumanik, Giyanto saat ditemui wartawan akhir pekan lalu.
Baca juga: Tinggal Air yang Dimasaknya ke Depan, Dapur Warga di Wonogiri Terbakar, 10 Kambingnya Terpanggang
Dijelaskannya, untuk membeli satu tangki air bersih sekitar Rp 100.000. Selama kemarau sekitar 4 sampai 5 bulan. Hal itu cukup memberatkan 186 warga Banyumanik.
Setiap kepala keluarga (KK) sudah menyiapkan tabungan untuk membeli air bersih. Adapun untuk tabungan berupa ternak dan terutama jenis kambing.
"Tabungannya berupa ternak, yang dijual agar uangnya bisa dipakai buat beli air," kata Giyanto.
Baca juga: Dampak Musim Kemarau, 63 KK di Banyuputih Situbondo Kesulitan Air Bersih
Giyanto mengatakan upaya untuk mengurangi beban warga dengan mengebor untuk mencari sumber air bersih. Namun demikian, gagal karena tidak ada sumber air.
"Sumur bor sampai 3 kali, namun gagal. Memang di bawah Banyumanik ini tidak ada sumber air," kata dia.
Pipa PDAM sudah dipasang sejak 2017 silam. Namun airnya hanya mengalir sekitar 4 sampai 5 bulan, setelahnya tidak tersedia lagi.
Warga Banyumanik hanya berusaha sendiri untuk mencukupi kebutuhan air bersih dengan cara membeli dari tangki swasta.
Sementara Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharto mengakui wilayah tersebut belum dialiri air.
"Betul, kami sedang merencanakan untuk membawa air ke sana melalui pipa eksisting," kata Toto dihubungi melalui telepon Selasa (18/7/2023).
Panewu Semanu, Emmanuel Krisna Juwoto menyampaikan, dia terus mengupayakan bantuan air bersih saat kemarau.sejumlah wilayahnya yang kesulitan air. Selain Banyumanik, Padukuhan Piyuyon di Pacarejo juga mengalami masalah serupa.
Untuk jangka pendek pihaknya berupaya mencari bantuan.
"Kami terus berupaya mencari solusi mengurangi kekurangan air bersih," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.