Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukun Ritual Maut di Bogor yang Tewaskan 3 Pemuda Ditetapkan Sebagai Tersangka

Kompas.com - 16/07/2023, 13:13 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Polisi menetapkan satu orang tersangka terkait ritual maut di Danau Quarry, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor yang tewaskan 3 pemuda.

Tersangka adalah AN (51) yang berperan sebagai dukun dalam ritual yang dilakukan di Danau Quarry, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor pada Kamis (13/7/2023).

"Sudah kita tingkatkan ke penyidikan, sudah ada yang ditetapkan tersangka atas nama AN (51). Pasalnya 359 KUHP tentang kelalaian," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/7/2023).

Dalam kejadian ini, AN dikenakan pasal kelalaian yang menyebabkan kematian.

"Betul, karena dia yang membawa orang itu (korban) ke danau," ungkapnya.

Saat itu tersangka AN sudah dibawa ke Mako Polres Bogor untuk diperiksa.

Baca juga: Anaknya Tewas Saat Ritual Pengobatan di Danau Quarry Bogor, Ayah Korban: Maafkan Bapak...

Berniat sembuhkan gangguan jiwa

Tiga korban yang tewas adalah MDP (20), Badrussalam (25), dan Cecep (25).

Tujuan ritual tersebut adalah untuk menyembuhkan MDP (20) yang dianggap mengalami gangguan jiwa.

Orangtua MDP lah yang membawa anaknya ke AN (51) yang membuka praktik pengobatan alternatif di wilayah Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Demi kesembuhan sang anak, orangtua MDP pun mengikuti ritual yang diminta oleh sang dukun.

Baca juga: Awal Mula Ritual Maut yang Tewaskan 3 Orang di Bogor, Berniat Sembuhkan Gangguan Jiwa

AN kemudian mengarahkan untuk memandikan MDP di Danau Quarry agar sembuh.

"Ke orang itu sudah dua kali, mungkin yang pertama itu pemeriksaan awal lah, yang kedua baru ke danau itu, cuma saya yang pertama itu engga ikut," ujar Jaenudin, kakak korban Badrusalam, Sabtu (15/7/2023).

Tanpa menaruh rasa curiga, Jaenudin pun mengikuti rombongan ke Danau Quarry pada Kamis (13/7/2023) sekira pukul 22.00 WIB.

Setibanya di danau, ritual pun dilakukan. Kata Jaenudin, ada beberapa rangkaian dalam prosesi ritual yakni mulai dari membakar dupa, dzikir, hingga merendam MDP di danau.

"Di sana itu awalnya bakar buhur, terus kembang, sesajennya lah, cuma saya kurang tau ada apaan aja, sholawatan terus baru dimandiin," katanya.

Dalam menjalankan ritual, AN tak sendiri, tetapi membawa dua orang untuk membantunya. Seingat Jaenudin, penampilan AN saat itu layaknya seorang yang agamis.

Baca juga: Kronologi Petaka Ritual Pengobatan Berujung Tewasnya 3 Pemuda di Danau Kuari Bogor

"Gelap di sana (danau), cuma dia (orang yang mengobati) yang bawa senter. Dia kesana pake peci putih terus pake iketan gitu lah (sorban)," pungkasnya.

Saat ritual itulah, MDP tenggelam. Sementara dua kerabatnya yang berusaha membantu MDP juga ikut tenggelam. Jenazahnya ketiganya ditemukan di kedalaman 4 meter sekitar 16 jam setelah ritual digelar pada Jumat (14/7/2023) siang.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Polisi Tetapkan Satu Tersangka Terkait Ritual Maut yang Tewaskan 3 Orang di Danau Quarry Bogor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com