Sesuai namanya, Wayang Suket terbuat dari suket (bahasa Jawa) atau rumput sebagai bahan utama. Suket yang digunakan adalah jenis suket langka, yaitu suket kasuran.
Kasuran merupakan jenis suket yang hanya tumbuh pada bulan Sura atau Suro, bulan pertama dalam sistem kalender Jawa.
Baca juga: Wayang Suket, Mainan Anak yang Hampir Punah
Nama kasuran juga sering dilafalkan Kasuron, dalam bahasa Jawa Keraton Yogyakarta maupun Surakarta.
Struktur wayang suket dibagi menjadi tiga, yaitu bagian kepala, bagian tengah, dan bagian bawah.
Bagian kepala terdiri dari tiga jenis anyaman, yakni gedheg, kelabang, dan tikaran.
Bagian tengah terdiri atas badan, tangan, dan perut yang terlihat sama seperti wayang kulit.
Perbedaan dengan wayang kulit terletak pada aksesoris dibuat lebih sederhana, seperti gelang hanya membentuk bulatan atau seperti angka delapan.
Pada bagian tengah juga memiliki tiga pola anyaman, seperti pada bagian kepala.
Bagian bawah terdiri berupa busanan yang menyerupai wayang kulit dengan variasi ornamen yang indah.
Anyaman bagian bawah wayang suket terdiri dari gedheg, tikaran, kelabangan, dan sarang lebah.
Nilai-nilai yang melekat pada wayang suket adalah ketelatenan, keuletan, dan kesabaran yang dibentuk dalam diri seseorang.
Baca juga: Mengenal Wayang Suket dari Proses Pembuatannya
Wayang suket mengandung dua wujud budaya, yaitu wujud fisik atau bendawi (tangibel) berupa kerajinan wayang suket dan wujud tak benda yang melekat pada diri seniman.
Sumber:
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=1550
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.