Dewa Brahma dan Dewa Indra memberikan anugerah kepada Hanoman berupa kekebalan terhadap segala jenis senjata serta kematian yang akan datang atas kehendaknya sendiri.
Dalam kisah Ramayana, Hanoman membantu Prabu Rama dan laksamana menemukan Dewi Sinta yang diculik oleh Rahwana.
Hanoman berhasil menemukan Dewi Sinta di Istana Alengka berkat taktiknya menyamar menjadi kera kecil.
Baca juga: Memahami Makna Relief Candi Prambanan tentang Kisah Ramayana
Pada saat itu, Dewi Sinta memberikan tusuk konde kepada Hanoman yang berjanji akan membawa bala tentara yang banyak untuk melawan Rahwana.
Rahwana murka mengetahui hal tersebut dan segera memerintahkan tentaranya untuk menangkap dan mengikat tubuh Hanoman dan membakarnya.
Tubuh Hanoman nyatanya tidak terbakar, dia justru melepaskan ikatan tersebut dan melayang tinggi ke angkasa.
Hanoman kemudian melemparkan api dari tubuhnya ke seluruh bangunan istana. Kerajaan Alengka menjadi porak poranda.
Setelah berhasil mengalahkan tentara Alengka, Hanoman menghadap Prabu Rama untuk menyampaikan kabar gembira mengenai keselamatan Dewi Sinta.
Hanoman juga menyampaikan bahwa Dewi Sinta menginginkan Prabu Rama yang menjemputnya. Prabu Rama segera ke Alengka bersama Hanoman.
Rahwana murka dan menjelma menjadi monster berkepala sepuluh yang disebut Dasamuka.
Pertempuran sengit terjadi antara pihak Prabu Rama dan Hanoman dengan Rahwana yang berakhir dengan kematian Rahwana.
Prabu Rama dan Hanoman akhirnya berhasil menyelamatkan Dewi Sinta.
Ciri Hanoman adalah manusia setengah kera yang disebut wanara.
Tinggi Hanoman sama seperti orang dewasa. Namun dalam beberapa kisah, Hanoman juga menjelma menjadi kera kecil.
Hanoman termasuk kera putih sebagai senopati Sri Rama. Dia memiliki kekuatan angin, waspada, senopati yang cerdik, pandai dan mempunyai wawasan yang luas.