Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Tuntutan Orangtua Calon Siswa, SMAN di Jayapura Terima Semua Pendaftar meski Tak Lolos Seleksi

Kompas.com - 13/07/2023, 16:20 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SENTANI, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sentani di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, menerima semua calon siswa yang mendaftar meski sebelumnya dinyatakan tidak lolos seleksi. Hal ini untuk memenuhi tuntutan para orangtua calon siswa yang tidak lolos.

Sebelumnya, terhitung sejak Jumat (7/7/2023) hingga Kamis (13/7/2023) atau sekitar seminggu, ratusan orangtua calon siswa baru mendatangi SMA Negeri 1 Sentani 

Kedatangan mereka untuk meminta agar anaknya yang sebelumnya dinyatakan tidak lolos tetap bisa diterima sebagai siswa di SMA Negeri 1 Sentani.

Baca juga: Bom Udara Peninggalan Perang Dunia II di Jayapura Dimusnahkan

Perwakilan orangtua calon siswa baru, Rosalina Wally meminta agar semua calon siswa bisa diakomodasi dan diterima sebagai siswa di SMA Negeri 1 Sentani.

Sebab, mereka tidak bisa mendaftarkan anaknya di sekolah lain karena sudah tutup dan kini sedang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Bahkan, ada sekolah yang sudah melaksanakan proses belajar mengajar.

“Kami orangtua bersama calon siswa akan berada di sekolah sampai masalah ini selesai, sehingga kami orangtua merasa puas dan proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya kepada wartawan di SMA Negeri 1 Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Pj Bupati Jayapura Pakai Moto Hapus Air Mata untuk Menghadapi Tantangan Memajukan Daerah

Menurut Rosalina, kedatangan orangtua ke SMA Negeri 1 Sentani hanya untuk meminta kejelasan dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura agar anaknya bisa diterima sebagai siswa di sekolah unggulan tersebut.

“Kami mau anak-anak kami diterima dan menjadi bagian dari siswa di SMA Negeri 1 Sentani,” ucapnya.

Semua calon siswa diterima

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Eqbert Kopeuw menyampaikan terima kasih kepada orangtua calon siswa yang telah peduli terhadap pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.

“Tugas kami pemerintah untuk mengakomodasi hal tersebut. Karena kepercayaan yang besar untuk SMA Negeri 1 Sentani, kami akan akomodasi,” ucapnya di sela-sela memberikan pemahaman kepada para orangtua siswa di SMA Negeri 1 Sentani.

Selanjutnya, Eqbert mengatakan, sekolah yang akan mengatur kembali nama-nama calon siswa yang sebelumnya tidak diterima, sehingga bisa diakomodasi di SMA Negeri 1 Sentani.

“Nanti sekolah yang atur daftar ulang, sehingga anak kita bisa sekolah. Bisa dimengerti?,” tanyanya sembari dibalas mengerti oleh para orangtua siswa.

Baca juga: Pejabat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Jadi Tersangka Penganiayaan Bawahan

Dia menyampaikan, tahun lalu SMA/SMK diurus oleh pemerintah provinsi, tapi tahun 2023 dikembalikan ke kabupaten/kota untuk mengurusnya. Oleh karena itu, akan diperjuangkan agar ada penambahan ruang kelas di SMA Negeri 1 Sentani.

“Tahun lalu SMA ini provinsi yang urus. Doakan kami agar ke depan kami bisa menambah sarana prasarana, sehingga anak kami bisa belajar dengan baik. Untuk hal seperti ini tetap kami akomodasi,” ujarnya.

Baca juga: Tabrak Pohon, Pengemudi Avanza Tewas di Jalan Sentani-Jayapura

Buka 14 kelas

SMA Negeri 1 Sentani Jayapura sebelumnya hanya membuka sembilan kelas untuk penerimaan siswa baru. Namun, dengan adanya permintaan orangtua agar anaknya diakomodasi, pihak SMA Negeri 1 Sentani membuka lima kelas tambahan, sehingga totalnya ada 14 kelas.

Dalam satu kelas, seharunya berisi 36 siswa. Tetapi dengan kondisi saat ini, satu kelas untuk 40 siswa. Dengan demikian, semua calon siswa yang sebelumnya dinyatakan tidak lulus bisa terakomodasi.

“Total ada 14 kelas yang dibuka lagi di SMA Negeri 1 Sentani, sehingga semua bisa diakomodasi,” kata Eqbert.

Menurut Eqbert, ada dua kelas yang akan mengikuti proses belajar mengajar di gedung lain di luar SMA Negeri 1 Sentani karena kapasitas ruangan yang terbatas.

“Kami sudah bicara nanti ada dua kelas di SMA Negeri 1 Sentani mengikuti proses belajar mengajar di Gedung Sarana Kegiatan Belajar (SKB) yang berada bersebelahan dengan SMA Negeri 1 Sentani,” ungkapnya.

Dia menyatakan, peringatan dari Dinas Pendidikan sudah melaporkan penambahan siswa di SMA Negeri 1 Sentani kepada Pejabat Bupati Jayapura dan DPRD Kabupaten Jayapura.

“Yang prosesnya ikut pendaftaran dari awal hingga tes tetap kita akomodasi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com