“Sebelumnya tidak pernah terjadi seperti ini, bahkan kepala sekolah sebelumnya juga mengaku tidak pernah seperti ini, walau hanya lima orang, namun tetap ada siswa baru yang mendaftar,” terang Ismail.
Kendati demikian, Ismail berharap proses belajar mengajar di sekolah tetap berjalan dengan baik, meskipun ruang kelas satu tidak diisi oleh siswa baru.
“Dengan kekurangan siswa siswi tersebut, kami berharap dana operasional sekolah yang disalurkan pemerintah melalui dana BOS tidak berkurang. Sebab, banyak atau sedikit siswa sekolah tidak mempengaruhi biaya operasional dan kebutuhan SDN 006 ini,” pungkas Ismail.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupetan Natuna, Umar Wirahadi Kusuma mengatakan, diduga hal ini terjadi dikarenakan adanya aturan zonasi.
“Tapi hal itu masih dugaan saja, sebab kondisi disana banyak rumah wali murid yang lebih dekat dengan SDN 005 dari pada SDN 006, sehingga para wali murid memilih untuk memasukan anaknya ke SDN 005,” kata Umar.
Kendati demikian, Umar mengaku aktivitas belajar mengajar di SDN 006 Teluk Depih tetap berjalan normal.
“Saat ini siswa siswi yang ada di SDN 006 Teluk Depih hanya kelas siswa siswi kelas dua sampai kelas enam, dengan jumlah siswa keseluruhan ada 23 orang,” pungkas Umar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.