Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Dorong Kesadaran Transisi Energi di Jateng Lewat Desa Mandiri Energi Sekaligus Pengembangan EBT oleh PLN dan Pertamina

Kompas.com - 09/07/2023, 11:53 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Bila memenuhi 4 kriteria tersebut, skor 60 persen termasuk kategori inisiatif. Skor 61-70 persen kategori berkembang, dan 71-100 itu kategori mapan.

“Dari hasilnya, pengkategoriannya itu kami buatkan SK kepala dinas ESDM, itu sebenarnya juga keberanian Pemprov Jateng membuat parameter DME,” kata dia.

Pihaknya mengungkapkan tantangan lainnya untuk transisi energi di Jateng.

Yakni institusi ESDM di kabupaten/kota dianggap tidak penting untuk berdiri sendiri.

Ada yang bergabung dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perdagangan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

“Itu masing-masing semangatnya untuk EBT kan tidak sama, tingkat kesadarannya belum sama otomatis pengembangan EBT-nya berbeda,” kata dia.

Sehingga, kewenangan di kabupaten itu kecil. Misalnya, izin pemanfaatan langsung panas bumi di wilayah jarang sekali menjadi perhatian.

“Ternyata literasi EBT untuk tingkatan satuan paling bawah itu belum. Cabang dinas ada, tapi untuk menyentuh kesadaran, 'oh iya harus EBT ya sekarang, ternyata ini ramah lingkungan ya, ini menyumbang emisi ya', belum sampai situ,” imbuh dia.

Oleh karena itu, pihaknya terus mengupayakan sosialisasi hingga lapisan terbawah masyarakat.

Mulai dari persoalan pemanasan global, kebijakan EBT, sampai pentingnya transisi energi.

Lebih lanjut, yang tak kalah penting perlu mendorong perusahaan BUMN seperti Pertamina dan PLN untuk mengambil peran besar dalam transisi energi.

“Kalau DME efeknya (pada emisi karbon) tidak banyak, kalau mau banyak kita mestinya mengandalkan BUMN itu yang pengembangan pembangkitnya gede. Termasuk Pertamina dengan bio kilangnya yang ada EBT-nya,” kata dia.

Sebab, kontribusi DME dalam penurunan emisi karbon tak sebanding dengan dua perusahaan besar BUMN tersebut.

Keduanya memegang kendali besar dalam penyediaan listrik yang masih menggunakan batu bara dan juga BBM.

“Pasokan listrik kita kan surplus, jadi dengan adanya pembangkit EBT dan PLTS Atap, bisa izin, tapi pertimbangannya bagi PLN lebih ketat,” ujar dia.

Baca juga: Diterima di 21 Kampus Luar Negeri, Ini Alasan Alumnus SMAN 3 Semarang Akhirnya Pilih UC Berkeley AS

Ia menyebutkan masih terdapat 40 persen sisa pasokan listrik. Sehingga tidak akan dibiarkan hilang begitu saja dan harus digunakan.

“Tugas terbesar di Pertamina dan PLN sebenarnya. Kalau pemerintah daerah ya pembiayaan yang tidak terlalu besar,” imbuh dia.

Upayanya mendorong EBT di Jateng termasuk memasang PLTS Atap sejak 2019. Kini sudah terpasang di 33 gedung pemprov dengan kapasitas 1.393 Kwp.

Pihaknya menambahkan di luar DME, potensi panas bumi perlu didorong.

Terlebih mengingat potensi listriknya cukup besar, karena kapasitasnya bisa mencapai ratusan megawatt. Di Jateng terdapat Dieng, Guci, Ungaran, Lawu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Regional
Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com