Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengamen yang Ancam Mengebom Mapolres Kudus, RT Sebut WU Tak Terlibat Jaringan Terorisme

Kompas.com - 09/07/2023, 10:10 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - WU (29), pengamen asal Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diringkus polisi karena mengancam akan mengebom Mapolres Kudus.

Sebelumnya WU mengirim teror ke whatsapp nomor pelayanan Polres Kudus. Pesan yang dikirim ke nomor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Kudus adalah "Saya akan datang ke Polres Kudus untuk mengebom".

Tak lama polisi berhasil mengamankan WU saat naik bus di Jalan Pemuda, Kota Semarang pada Jumat (7/7/2023) pukul 17.00 WIB.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara, WU mengirim pesan tersebut karena iseng.

"Polisi masih mendalami motif pelaku. Kalau menurut pengakuan yang bersalah, hanya iseng saja," ucapnya, Jumat.

Baca juga: Kronologi Pengamen Ancam Mengebom Mapolres Kudus, Pelaku Mengaku Hanya Iseng

Atas kejadian ini, Iqbal mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan hal serupa.

"Kami mengimbau untuk tidak coba-coba, iseng mengirim ancaman bom atau bahan peledak, karena penyelidik keamanan siber Polri terus mengawasi kegiatan terkait teror, dan perbuatan tersebut adalah termasuk pidana telah diatur dalam UU Terorisme," ungkapnya.

Tinggal seorang diri

Sementara itu, Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahardianto membenarkan jika warganya ditangkap polisi dengan indikasi melakukan pengancaman bom.

"Dari kepolisian sudah mendatangi ke kami, namun dari siang itu permasalahan apa belum diberitahukan baru sorenya diberitahu yang bersangkutan melakukan teror lewat WA nomor pelayanan Polres Kudus," katanya saat ditemui tribunjateng.com Sabtu (8/7/2023).

Saat itu ia bersama polisi sempat mendatangi rumah WU. Menurutnya WU tidak sama seperti orang pada umumnya. Sehar-hari WU tinggal sebatang kara dan tak memiliki pekerjaan yang jelas.

Baca juga: Pengamen Ancam Mengebom Mapolres Kudus, Saat Ditangkap Ngaku Cuma Iseng

Terkadang WU mengamen ataupun menjadi "pak ogah" di pinggir jalan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

"Kalau dibilang tidak genap saya juga tidak tahu karena itu harus medis yang membuktikan, biar itu didalami pihak kepolisian. Tidak sempurna itu dari perlakuan dia keseharian, beberapa waktu kami juga pernah memulangkan dia dari Malang ke Kudus karena terlantar dan itu tidak sekali dua kali," katanya.

Cristian menduga, aksi teror bom yang dilakukan oleh WU adalah murni karena iseng.

"Pendapat saya pribadi itu iseng, kalau melihat dari latar belakang WU yang seperti itu dan kondisi kejiwaannya," ucapnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : David Oliver Purba), Tribun Jateng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com