Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserbu Tawon Vespa, Pria di Kudus Meninggal, Korban Pingsan dan Demam Usai Disengat

Kompas.com - 06/07/2023, 07:43 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Akibat diserbu tawon vespa, seorang pria di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meninggal.

Korban, Nasikin (42), sempat pingsan dan demam usai disengat oleh tawon vespa atau dikenal dengan tawon ndas.

Sukir, paman korban, menceritakan detik-detik Nasikin disengat tawon vespa. Nasikin mulanya sedang memperbaiki atap rumahnya di Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Selasa (4/7/2023).

"Benerin genteng, itu ada yang turun gentengnya (bocor). Terus tiba-tiba dirubung sama tawon karena di atap situ ada sarangnya," ujarnya, Rabu (5/7/2023), dikutip dari Tribun Jateng.

Baca juga: 3 Bocah Disengat Tawon Vespa di Bandung Barat, Bermula Lempari Sarang Pakai Batu

Menurut Sukir, akibat terkena sengatan tawon, Nasikin tak sadarkan diri.

"Dia sempat turun dari atap, terus lari ke sini (ruang samping) langsung pingsan. Kemudian dibawa ke rumah sakit," ucapnya.

Sengatan tawon vespa itu juga membuat korban mengalami sesak napas, demam, dan tubuh bentol-bentol bekas sengatan.

Namun, kondisi korban memburuk. Ia meninggal sekitar pukul 23.30 WIB.

Jenazah Nasikin dimakamkan di Pemakaman Siti Inggil, Desa Mijen, pada Rabu pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Cerita Polisi Diserang Tawon Saat Cari Pisau Barang Bukti Pembunuhan di Semak-semak

Sarang tawon vespa dievakuasi


Usai kejadian maut tersebut, sarang tawon yang berada di rumah Nasikin dievakuasi oleh tim Animal Rescue Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus pada Rabu.

"Kami lakukan evakuasi pada siang karena dipakai untuk pengajian, kondisinya juga berbahaya kalau dibiarkan," ungkap Edi Susanto, anggota tim relawan Animal Rescue BPBD Kudus.

Sarang tawon yang dievakuasi itu berdiameter sekitar 50 sentimeter.

Baca juga: 2 Warga Kuningan Disengat Tawon, Sarang Tawon Vespa Seukuran Galon Dievakuasi Damkar

 

Untuk mengevakuasi sarang tawon, tim melakukan beberapa tahap, dimulai dari memakai alat pelindung diri (APD), menyemprotkan racun serangga kepada sarang tawon, lalu memasukkan sarang tawon ke karung.

"Evakuasi efektifnya dilakukan saat malam karena semua tawon vespa berkumpul di sarang saat malam hari. Kalau saat siang ini, ditakutkan akan membuat sarang kembali," tuturnya.

Baca juga: Ganasnya Tawon Gung di Boyolali, Sengat 3 Orang, 1 Tewas, 1 Opname

Oleh karena itu, timnya akan melakukan pengecekan setelah dua atau tiga bulan sekali.

Karena sengatan tawon vespa berpotensi membahayakan, Edi mengimbau kepada warga agar jangan mengevakuasi sendiri sarang tawon.

"Jangan dievakuasi sendiri, karena bisa sangat berbahaya kalau tidak tahu caranya. Cukup beritahu kami telepon di nomor 112, akan kami bantu," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS : Pria di Kudus Meninggal Disengat Tawon Vespa Saat Perbaiki Atap; dan Animal Rescue BPBD Kudus Lakukan Evakuasi Sarang Tawon Vespa Usai Memakan Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com