Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Wakiman Lindungi Istri yang Sakit Stroke Saat Gempa Bantul Hancurkan Tembok Rumah

Kompas.com - 02/07/2023, 10:37 WIB
Markus Yuwono,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

 

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Wakiman (77) hanya bisa memeluk istrinya, Parni (60) yang menderita stroke saat terjadi gempa Bantul 6 magnitudo, Jumat (1/7/2023).  

Warga Padukuhan Kuwon, Kalurahan Pacarejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, itu mengaku tak kuat menggendong istrinya untuk keluar rumah.

Dirinya lebih memilih untuk melindungi sang istri yang terserang stroke dua bulan lalu. Lalu saat gempa terjadi, keduanya sedang beristirahat di kamar. 

 

"Waktu gempa kemarin (Jumat) itu saya merangkul istri saya, karena tidak kuat mengangkat tubuhnya. Biar kalau mati bersama," kata Wakiman ditemui di depan rumahnya Kamis.

Baca juga: Kisah Lansia Tinggal Seorang Diri di Rumah Saat Gempa Bantul, Tembok Dapurnya Roboh

Di tengah kepanikan, Wakiman terus berusaha teriak minta tolong kepada tetangga. Teriakan itu akhirnya terdengar dan beberapa tetangga langsung datang menolong. 

Wakiman mengaku gempa pada hari Jumat itu membuat trauma tragedi gempa 2006 terulang. 

"Gak tau mau balik ke rumah kapan, wong masih trauma. Dulu gempa 2006 rumah saya rusak parah, dan kandang pun sampai roboh," kata dia.

Baca juga: Sultan Minta Warga Gotong Rotong dalam Penanganan Dampak Gempa Bantul

Butuh bantuan

keluarga Wakiman tinggal ditenda darurat di Kuwon Tengah, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul KOMPAS.com/Markus Yuwono keluarga Wakiman tinggal ditenda darurat di Kuwon Tengah, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul

Akibat gempa 6 M itu keluarga Wakiman terpaksa memasang tenda di depan rumah. Salah seorang anak Wakiman, Marsinah (40), mengatakan, gempa telah menghancurkan kamar mandi rumah dan beberapa bagian. 

Lalu, katanya, saat ini yang paling dibutuhkan air bersih untuk keperluan sehari-hari. 

"Ya bapak sampai tidak mandi, kalau saya mandi ke rumah tetangga," kata dia.

Marsinah sendiri juga mengkau masih trauma dan enggan untuk kembali ke rumah. 

"Masih trauma," kata dia.

Rumah Mirahwati yang rusak akibat gempa di Kuwon Tengah, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul. Sabtu (1/7/2023)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Rumah Mirahwati yang rusak akibat gempa di Kuwon Tengah, Pacarejo, Semanu, Gunungkidul. Sabtu (1/7/2023)

Hal senada juga diungkapkan Mirahwati, warga Kuwon Tengah lainnya. Dirinya saat ini sementara tinggal bersama orang tuanya karena rumahnya mengalami rusak parah pada bagian temboknya.

"Sementara tinggal di rumah orang tua, karena masih takut," kata dia.

Sementara Lurah Pacarejo Suhadi mengatakan, ada tiga rumah yang alami kerusakan di Kuwon Tengah. 

Para relawan sudah bergerak mendata kerusakan dan para korban.

Semalam langsung bergerak, mulai mendata hingga mendirikan tenda. Untuk lokasi terparah di Kuwon Tengah ini, ada tiga rumah yang rusak cukup parah," kata Suhadi. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Regional
Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com