Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarlan yang Dievakuasi dari Jakarta ke Grobogan Sudah Obesitas sejak Kecil

Kompas.com - 01/07/2023, 14:53 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com-Merujuk data Pemerintah Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, kondisi obesitas yang dialami Sumarlan (55) dimungkinkan akibat faktor genetika.

Secara turun temurun, riwayat berat badan berlebih menyebar di lingkup keluarga Sumarlan.

"Sudah sejak kecil Sumarlan itu gemuk. Anaknya juga dan salah satu orang tuanya juga. Keluarganya banyak yang obesitas. Kalau almarhum istri Sumarlan normal. Obesitas karena faktor keturunan," kata Kepala Desa Ngrandu Paiman saat dihubungi melalui ponsel, Sabtu (1/7/2023).

Baca juga: Sumarlan, Pria Berbobot 200 Kg yang Dievakuasi dari Kamar Kos di Jakarta Dipulangkan ke Grobogan, Keluarga Menolak Dipublikasikan

Dijelaskan Paiman, saat ini Pemdes Ngrandu sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Grobogan menyoal perkembangan kesehatan Sumarlan.

Pemerintah Desa Ngrandu pun memastikan kondisi perekonomian Sumarlan berkecukupan.

"Kami kemarin bersama tim medis sudah memastikan kondisi pak Sumarlan baik-baik saja. Pak Sumarlan mau diperiksa dokter di rumah, tapi tidak mau dibawa ke rumah sakit. Biar beliau istirahat dulu di rumah. Pak Sumarlan ini terhitung ekonomi mampu karena pengusaha bordir di Jakarta," kata Paiman.

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr Slamet mengatakan, umumnya obesitas atau kegemukan terjadi ketika jumlah kalori yang dikonsumsi lebih banyak daripada yang dibakar melalui olahraga dan aktivitas normal sehari-hari. 

"Namun, faktor genetik disebut-sebut juga berpengaruh terhadap terjadinya obesitas. Seperti kasus pak Sumarlan," kata Slamet.

Baca juga: Cegah Bayi Obesitas, Ini 6 Kebiasaan yang Harus Diterapkan Orangtua

Meskipun genetik menyumbangkan pengaruhnya tersendiri, tetapi ada beberapa faktor risiko obesitas lainnya seperti pilihan gaya hidup, pola makan, penyakit tertentu hingga konsumsi obat-obatan.

"Pengidap obesitas perlu menjalani perubahan pola makan atau berdiet, menambah aktivitas fisik, dan mengubah gaya hidup tidak sehat. Obat-obatan dan prosedur penurunan berat badan adalah pilihan lainnya. Untuk Pak Sumarlan, kami akan pantau perkembangannya," pungkas Slamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com