Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gempa Bantul M 6,0 | Pengurus Mushala di Deli Serdang Didenda Rp 24 Juta oleh PLN

Kompas.com - 01/07/2023, 06:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

3. Temuan 2 mayat dalam parit di Medan

Sebanyak dua mayat pria ditemukan mengapung di parit Jalan AH Nasution, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (30/6/2023).

Satu jenazah mengenakan kaus garis-garis warna biru putih dan celana pendek merah. Sedangkan, jasad lainnya memakai kaus garis-garis warna merah dan celana jin.

Kedua mayat itu ditemukan oleh warga setempat pada Jumat sekitar pukul 06.00 WIB.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Delitua Kompol Dedy Dharma menuturkan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan mobil dalam keadaan rusak berat di dekat mayat.

"Ada ditemukan mobil dalam keadaan rusak berat. Kemudian kondisi TKP selain ada mayat, ada pohon bekas seperti kena tabrak. Lalu ada beberapa pohon kayu yang sompel, kemudian tiang listrik bengkok," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Ada Mobil Ringsek dan Tiang Listrik Bengkok Dekat Tempat Penemuan 2 Mayat di Medan

4. Kabar Egianus Kogoya beri batas waktu negosiasi pembebasan pilot Susi Air

Sudah tiga bulan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).TPNPB-OPM via BBC Indonesia Sudah tiga bulan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Beredar kabar yang menyebutkan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya akan memberikan batasan waktu negosiasi terhadap pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens, hingga 1 Juli 2023.

Menurut informasi itu, selepas tanggal tersebut, Egianus mengancam akan melukai Kapten Philip.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D. Fakhiri berharap hal tersebut tidak akan dilakukan karena Egianus dan kelompoknya adalah orang-orang beragama.

"Saya berharap Egianus dan keluarga besarnya bisa memikirkan hal kemanusiaan juga, sehingga jangan seenaknya melanggar apa yang dimaui oleh agama, yaitu mengambil nyawa seseorang," tuturnya, Kamis (29/6/2023).

Fakhiri menjelaskan, hingga saat ini aparat keamanan dan pemerintah setempat masih berupaya melakukan negosiasi melalui berbagai pihak.

Baca selengkapnya: Tersebar Kabar Egianus Beri Batas Waktu Negosiasi Pembebasan Pilot Susi Air, Kapolda Papua: Pikirkan Kemanusiaan

5. Koster tanggapi soal WNA manfaatkan status perwakinan untuk kuasai lahan di Bali

Gubernur Bali Wayan Koster usai memberikan jawaban pandangan umum terhadap fraksi pada Raperda tentang haluan pembangunan Bali masa depan, 100 tahun Bali Era Baru 2025-2125 pada sidang paripurna ke-23 di Kantor DPRD Bali, Rabu (28/6/2023). Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang GintaYohanes Valdi Seriang Ginta Gubernur Bali Wayan Koster usai memberikan jawaban pandangan umum terhadap fraksi pada Raperda tentang haluan pembangunan Bali masa depan, 100 tahun Bali Era Baru 2025-2125 pada sidang paripurna ke-23 di Kantor DPRD Bali, Rabu (28/6/2023). Kompas.com/ Yohanes Valdi Seriang Ginta

Gubernur Bali I Wayan Koster menanggapi kabar soal kabar warga negara asing (WNA) memanfaatkan status perwakinan untuk menguasai lahan di Bali.

Ia menilai, WNA sengaja menikahi warga negara Indonesia (WNI), khususnya warga lokal di Bali, demi menyiasati aturan hak atas tanah.

"Saya perlu mengingatkan ini dan kita harus urusi ini dengan serius. Penduduk lokal dimanfaatkan oleh WNA kawin untuk mempermudah pengalihan kepentingannya, yaitu penguasaan aset," jelasnya, Rabu (28/6/2023).

Oleh karena itu, Koster bakal mengumpulkan bupati dan wali kota di daerahnya untuk membahas rencana larangan WNA memiliki lahan dengan jalan perkawinan.

"Melarang WNA memiliki atau menguasai lahan di Bali secara langsung dan tidak langsung, yaitu dengan memanfaatkan status perkawinan dengan krama lokal Bali. Ini harus kita kendalikan," terangnya.

Baca selengkapnya: Soal WNA Manfaatkan Status Perkawinan untuk Kuasai Lahan di Bali, Koster Akan Kumpulkan Kepala Daerah

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Medan, Rahmat Utomo; Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Rachmawati, Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com