Desa-desa itu tersebar di Kecamatan Alas, Buer, Utan, Moyo Utara, Unter Iwes, Alas Barat, Lape, Moyo Hulu, Empang, Plampang, Tarano, Lopok, Labuhan Badas dan Moyo Hilir, Maronge, dan Batulanteh.
Paling parah, desa terdampak kekeringan ada di Kecamatan Lape, Moyo Hilir, Moyo Utara, Alas Barat dan Plampang.
"Kekeringan yang dimaksud adalah kekurangan air bersih yang ada di permukiman warga, dan data potensi kekeringan lahan akibat waduk dikuras karena sedimentasi tinggi," sebut Nurhidayat.
Ia menjelaskan, pihaknya sudah mengajukan anggaran kepada Bupati Sumbawa untuk distribusi air bersih ke permukiman warga yang rawan bencana kekeringan.
"Kami akan turun distribusi bantuan air bersih pada wilayah desa yang mengalami kekeringan," jelas Nurhidayat.
Baca juga: Kekeringan, 30 Desa di Dompu NTB Berisiko Krisis Air Bersih
Ia mengimbau warga untuk melakukan mitigasi bencana kekeringan saat memasuki bulan kemarau ini.
"Apalagi kondisi kemarau akan semakin parah karena adanya potensi dampak El Nino," paparnya.
Nurhidayat mengajak masyarakat untuk mulai berhemat penggunaan air bersih.
"Warga yang berada di wilayah pesisir sekarang ini sudah mulai membeli air bersih dengan harga yang cukup mahal," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.