PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Palembang, Sumatera Selatan, Toni, dipecat karena telah meminta mahar kepada para bakal calon legislatif (bacaleg).
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sumsel, Hermanto mengatakan, apa yang dilakukan Toni bertentangan dengan aturan PSI yang tidak menetapkan uang mahar bagi para bacaleg mereka.
Baca juga: Kasus Penipuan Eks Kapolsek di Cirebon Tetap Berjalan meski Uang Tukang Bubur Dikembalikan
“Kesalahannya memungut biaya ke bacaleg dengan kisaran Rp 5 juta per orang sebagai jaminan dicalonkan. Bukti-bukti transfer, pernyataan sikap, dan live orang yang dipungut kita ada. Modusnya dengan mengancam akan dicoret dari pendaftaran,” ungkap Hermanto, Kamis (22/6/2023).
Baca juga: Jadi Bacaleg PSI, Badai Eks Kerispatih Blusukan ke Pasar dan Temui Seniman Bekasi
Hermanto mengatakan, PSI awalnya hanya memecat Toni dan tetap mempertahankan para pengurus DPD PSI Kota Palembang lainnya, mulai dari wakil, sekretaris, dan bendahara.
"Tapi mereka menolak sehingga diganti dengan pengurus baru," ujarnya.
Sementara, untuk bacaleg yang mundur, dari total 36 orang, hanya tersisa 17 orang. Sehingga, PSI nantinya akan menyiapkan bacaleg pengganti.
"Bacaleg tetap kita tunggu satu minggu ke depan. Mereka sudah diberikan surat dan diminta menyerahkan data berkas bacalegnya. Dari sekitar 36 bacaleg yang ada, ternyata 17 masih bertahan bacalegnya dan kita siapkan penggantinya," ungkapnya.
Sementara, Toni menolak berkomentar lebih jauh terkait alasan dirinya dipecat.
Menurut Toni, dia dan seluruh pengurus DPD Partai PSI Palembang mengundurkan diri dari PSI karena tak lagi sejalan.
"Kalau itu (pemecatan) saya no comment, tapi nanti lihat saja karena kan seluruh caleg justru malah cabut berkas kurang lebih 30 sampai 40 orang karena terus bertambah. Teman-teman menyayangkan sikap PSI yang menyebar fitnah,” kata Toni, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (22/6/2023).
Toni mengaku bersama seluruh pengurus DPD PSI Kota Palembang telah mengundurkan diri sejak Rabu (21/6/2023), termasuk 40 bacaleg yang telah mendaftar ke KPU.
"Kita tidak mau berargumen hal-hal yang tidak produktif karena nanti DPP lah yang akan meng-clear-kannya, karena yang jelas dari apa yang kita lakukan, bekerjalah lebih banyak dari pada kita kasih statemen ya," ujarnya.
Untuk diketahui, Toni yang berprofesi sebagai pengusaha, bergabung dengan PSI sejak 2017.
Awalnya menilai bahwa partai itu banyak diisi oleh anak muda serta memiliki idealis yang tinggi.
Namun, seiring berjalannya waktu, dia tidak menemukan lagi kecocokan sehingga mengundurkan diri.
“Kalau untuk (masuk) politik, sementara belum tahu, yang jelas dari selesaikan dulu masalah di PSI dulu deh, karena tanggung jawab ke teman dan keluarga, karena saya dikira masih di PSI. Kemarin banyak sekali mengajak saudara, keluarga, menjadi kader PSI. Setelah saya keluar, mereka juga menarik diri,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.