Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danny Pomanto Anggap Kesaksian Mantan Kabag Hukum Bohong, tetapi Akui Terima Uang Rp 600 Juta Sisa Jatah IAS

Kompas.com - 22/06/2023, 15:50 WIB
Darsil Yahya M.,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto akhirnya hadir dalam sidang kasus korupsi PDAM Makassar yang merugikan negara sebesar Rp 20 Miliar di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Kamis (22/6/2023).

Danny Pomanto hadir ke PN Makassar dan langsung masuk ke Ruang Harifin Tumpa tempat persidangan digelar. Ia datang menggunakan baju batik dan celana hitam.

Wali kota dua periode ini hadir sebagai saksi untuk memberikan keterangan terkait pengusulan dan penetapan penggunaan laba PDAM Makassar melalui SK Wali Kota.

Baca juga: Pegawai Dishub Makassar Cekcok dengan Ojol Saat Tertibkan Parkir Liar, Ini Respons Danny Pomanto

Dalam sidang tersebut, jaksa penuntut umum (JPU) mencecar beberapa pertanyaan kepada Danny Pomanto, di antaranya terkait pernyataan Umar, Mantan Kabag Hukum Pemkot 2017 yang mengatakan ada pertemuan terkait penggunaan laba PDAM yang akan di SK-kan di kediaman Danny Pomanto di Jl Amriullah pada tahun 2017. 

Namun, ia membantah bahwa ada pertemuan di Jl Amirullah pada tahun 2017.

"Bohong itu Umar, pada tahun 2017 saya tinggal di rujab wali kota dan tidak menghuni di jalan Amirullah sampai tahun 2018," ucapnya.

Meski demikian, Danny mengaku jika menggelar pertemuan, bukan di kediamannya di Jalan Amirullah.

"Untuk pastinya saya lupa pertemuan tersebut, inti dari pertemuan tersebut untuk membatalkan Perda penggunaan laba, yang di mana adanya PP terkait pembagian untuk Perusda, Umar Kabag Hukum saya suruh batalkan, tetapi dia tidak berani," tuturnya.

Baca juga: Sidang Kasus Korupsi PDAM Makassar Kembali Digelar, Danny Pomanto Mangkir, Deng Ical dan Iqbal Suhaeb Hadir Jadi Saksi

Usai sidang, Danny mengaku kehadirannya di PN Makassar sebagai orang yang taat hukum.

"Saya kira inilah, saya hadir di sini orang taat hukum dan memang sebenarnya tidak hadir pun bisa, karena saya sudah disumpah," ujarnya.

Namun, dirinya hadir memenuhi panggilan sebagai saksi untuk mengklarifikasi banyak hal termasuk pertemuan di Jl Amirulllah seperti yang dikatakan oleh Mantan Kabag Hukum Pemkot 2017 Umar.

"2017 saya tidak tinggal di (Jl) Amrullah, boleh di cek, saya 2018 baru ke Amirullah berarti itukan bohong, saya cek di mana itu waktu saya koreksi itu di ruang sipakatau (Balai Kota Makassar) berartian ada kebohongan di situ?, itukan perlu klarifikasi, kalau tidak nanti orang kembangkan hoaks-hoaks semua, yang orang-orang selalu mempolitisir ini masalah," ungkapnya.

Terkait dirinya menerima asuransi dwiguna jabatan sebesar 600 juta, Danny tak menampik hal itu. Namun, ia menjelaskan, uang itu ia terima dari sisa jatah dari Ilham Arief Sirajuddin (IAS) yang menjabat sebagai wali kota sebelumnya.

"Nilainya Rp 600 juta, pembagian sebelumnya besar-besar. Setelah Rp 600 juta itu saya tidak pernah dapat lagi yang jelas saya cuman dapat sisa," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, asuransi dwiguna itu dibuat oleh IAS. Asuransi 5 tahun mulai 2012 sampai 2015. Sisanya yang dua tahun itulah, kata Danny, baru ia menerima juga, itupun yang didapat adalah sisa-sisa dari masa jabatan IAS.

"Ada sisa 2 tahun saya tidak ngertikan bukan saya yang bikin, bukan saya yang bayar premi, datanglah dibawakan, terus saya bilang kenapa ini, ada apa? Oh ini Pak kebetulan bapak yang jadi wali kota. kalau orang lain jadi wali kota dia yang terima dan itu bentuk cek, sisa dari itu (Pak Ilham) jadi saya cuman dapat sisa, kalau sebelumyaa gajinya besar-besar dan itu ada cek bumi putra artinya kan resmi," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Regional
Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Regional
Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Regional
Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Regional
Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Regional
Duduk Perkara Hoaks ODGJ 'Dijual' Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Duduk Perkara Hoaks ODGJ "Dijual" Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Regional
Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Regional
Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Regional
Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Regional
Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com