Selain berada di lingkungan keluarga perokok aktif, Jul mengungkap bahwa sang suami memiliki riwayat penyakit TBC, namun saat ini sudah selesai masa pengobatan.
"Dia itu dari neneknya, mungkin dia (AQ) ini ikut bapaknya, karena katanya penyakit TBC itu keturunan," kata Jul.
Kepala Ruang Anak RSUD Dompu, Rohayu Kurnia mengatakan, saat ini pihaknya tengah menangani 20 anak yang mengidap pneumonia atau infeksi paru, salah satunya AQ.
Menurutnya, infeksi paru yang dialami AQ salah satunya karena paparan asap rokok yang kemungkinan besar dari orangtua dan lingkungan sekitar.
Kondisi itu diperparah karena pasien terlambat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Orangtuanya lebih percaya penanganan awal anak yang sakit ke dukun.
"Setelah parah baru dibawa berobat. AQ ini termasuk pasien pneumonia yang salah faktor pemicunya itu paparan asap rokok, karena bapak dan lingkungan juga," kata Rohayu.
Dari 20 pasien pneumonia yang ditangani selama tanggal 1-20 Juni 2023, tidak semuanya karena paparan asap rokok, beberapa di antaranya juga disebabkan alergi debu, dingin dan sebagainya.
Rohayu mengatakan, paparan asap rokok tidak saja menjadi ancaman serius bagi anak yang tumbuh di lingkungan perokok aktif.
Hal itu berisiko juga bagi pasien yang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan seperti di RSUD Dompu.
Menurutnya, pihak rumah sakit sudah berupaya maksimal untuk melarang keluarga pasien yang berkunjung untuk tidak merokok di area rumah sakit, bahkan setiap lorong dan ruang tunggu sudah dipasang papan larangan merokok.
Meski demikian, larangan tersebut selalu dilanggar keluarga pasien, bahkan tak sedikit ditemukan mereka keluyuran di area rumah sakit sambil menghisap rokok.
"Kalau ditegur mereka marah-marah, bahkan sampai melontarkan bahasa kalau kami ini kerja digaji oleh mereka," keluhnya.
Baca juga: Kisah 8 Nelayan Merauke Ditahan di PNG, Sesekali Diberi Uang untuk Beli Rokok
Pantauan Kompas.com di RSUD Dompu, terlihat keluarga pasien yang datang berkunjung cukup bebas merokok di area rumah sakit.
Seperti halnya di lorong depan ruang bersalin dan halaman tengah rumah sakit, di sana pengunjung bebas menggelar tikar sambil merokok dan menyeruput kopi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.