AA mengaku berkali-kali menanyakan kelanjutan nasib adiknya namun jawaban pihak sekolah selalu sama dan menyuruh Asnawi menunggu keputusan Unhas.
AA menduga saat undangan klarifikasi ini, pihak sekolah tidak memberikan klarifikasi yang baik kepada panitia karena sebulan setelah undangan klarifikasi ini, Astari dinyatakan batal lulus.
"Satu bulan setelah diundang pihak sekolah, jam 8 malam itu ada pengumuman masuk di akun pendaftaran ulang bahwa adik saya dinyatakan batal lulus ke Unhas sampai pihak sekolah tidak tahu kalau adik saya batal," ujar AA.
Pihak sekolah, kata AA, sudah menemui adiknya setelah unggahan batal lulusnya Astari viral di media sosial. Pihak sekolah memberikan solusi untuk Astari bisa mendaftar di universitas lain melalui jalur non subsidi.
Tawaran ini ditolak keluarga Astari lantaran biaya kuliah melalui jalur non subsidi sangat mahal. AA sangat menyayangkan dugaan kelalaian pihak sekolah sehingga adiknya gagal berkuliah di universitas impian.
Apalagi, kata AA, adiknya sudah tidak bisa mengikuti jalur SBMPTN karena sudah berharap di jalur SNBP.
"Banyak dampak negatifnya bagi adikku gara-gara kegagalan ini yang harusnya kuliah di tahun 2023 tapi harus nakubur mimpinya di tahun ini. Mungkin tahun 2024 baru dicoba (lagi)," keluh AA.
Kompas.com telah berusaha menghubungi Kepala Sekolah SMAN 1 Malunda Muhtar Hadi terkait adanya perbedaan nilai dua alumninya sehingga batal lulus ke Unhas.
Namun, Muhtar belum menanggapi telepon yang dilayangkan wartawan. Begitu pun dengan pertanyaan melalui WhatsApp untuk mengonfirmasi hal ini, Muhtar juga belum membalasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulbar Mithhar Thala Ali mengaku sudah menerima alasan dari pihak sekolah sehingga adanya perbedaan data nilai du rapor dan PDSS dua alumni SMAN 1 Malunda yang batal lulus di Unhas.
Mithhar mengatakan bahwa dugaan ketidakcocokan data di PDSS itu dikarenakan SMAN 1 Malunda sebelumnya terkena dampak gempa besar di tahun 2021 dan Covid-19 sehingga proses penginputan nilai siswa tidak berjalan maksimal.
Mithhar tidak menjelaskan secara rinci apakah pihak sekolah salah memasukkan data siswa di PDSS. Namun dia menyebut telah meminta kepala sekolah SMAN 1 Malunda untuk datang ke memberikan klarifikasi secara langsung.
"Saya tidak bisa sebut apakah data yang dimasukkan di PDSS itu salah. Saya sudah panggil kepala sekolahnya untuk menjelaskan klarifikasinya ini. Sementara kami telusuri juga," ujar Mithhar kepada Kompas.com.
Mithhar mengaku juga akan mempertemukan pihak sekolah dengan dua alumninya yang batal lulus di Unhas sembari memberikan solusi terbaik untuk kedua alumni tersebut agar bisa berkuliah.
Selain itu, kata Mithhar, pihaknya juga berupaya untuk berkomunikasi dengan pihak Unhas agar kedua alumni SMAN 1 Malunda ini tetap bisa berkuliah di kampus terbesar di Sulawesi Selatan tersebut.
"Tetap diusahakan. Dari Unhas juga, dari siswa juga," tandas Mithhar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.