BLORA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Kabupaten Blora, Baskoro Santiko buka suara terkait keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan dari pencalegan.
Menurutnya, keputusan untuk melepaskan dari jabatan tersebut karena adanya konflik internal yang terjadi di dalam partai.
"Enggak masalah kalau ditulis masalah internal partai memang itu, kemarin saya ditelepon sama pengurus pusat, ya saya buka apa adanya gitu lho," ucap Baskoro, saat dihubungi Kompas.com, pada Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Mengundurkan Diri, Ketua DPD Perindo Blora Ungkap Ada Konflik Internal
Dirinya merasa ada sejumlah pengurus yang tidak menyukainya sebagai ketua DPD Partai Perindo Blora.
Baskoro menyebut, eks ketua DPD Partai Perindo Blora masih ikut cawe-cawe dalam kepengurusannya.
Selain itu, sebagai ketua, dirinya pernah mendapatkan intervensi dari pengurus dalam keikutsertaannya sebagai bakal calon anggota legislatif (bacaleg) di Kabupaten Blora.
"Ya jujur saja mengingat dan menimbang pengurus partai DPD Perindo Blora ini tidak konsekuen, saling over lapping, saling meninggalkan saya kalau ada rapat, jadi saya tidak nyaman, saya sudah senior kan. Meskipun saya orang baru di Perindo, tapi kan gimana saya tidak dihormati sebagai ketua," kata dia.
Padahal, pengangkatannya sebagai ketua DPD Partai Perindo sudah ditetapkan oleh Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo.
"SK kepimpinan saya sebagai ketua DPD Perindo Blora telah dipilih langsung oleh Pak Hary Tanoesoedibjo, mengingat siapa saya, saya kan adiknya Pak Oegroseno, sehingga dia interest dengan saya," ujar dia.