Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Ngatemi Penjual Karak Tertipu Uang Palsu Rp 5 Juta, Polisi Cek CCTV

Kompas.com - 13/06/2023, 12:23 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kasus uang palsu yang diterima nenek penjual karak, Ngatemi (80) RT 5/RW 1 Dusun/Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah telah diselidiki polisi.

Kapolsek Tengaran Polres Semarang Supeno mengatakan telah meminta keterangan dari beberapa saksi terkait kejadian tersebut.

"Untuk Ngatemi juga sudah dimintai keterangan," jelasnya, Selasa (13/6/2023) saat dihubungi.

Baca juga: Ngatemi, Nenek Penjual Karak Tertipu Uang Palsu Rp 5 Juta yang Ditukar Dua Lelaki

Tak hanya itu, lanjut Supeno, anggota Polsek Tengaran dan unit Resmob Polres Semarang juga sudah melakukan penyelidikan.

"Kita juga telah melakukan pemeriksaan terhadap CCTV di sekitar lokasi korban menyerahkan uangnya, namun hasil rekaman CCTV kurang jelas," ungkapnya.

"Kasus ini menjadi perhatian dan saat ini masih dalam penyelidikan. Untuk masyarakat kami imbau untuk selalu waspada dengan peredaran uang palsu, selalu cek ulang uang yang diterima dalam transaksi agar tak menjadi korban uang palsu," imbau Supeno.

Baca juga: Pengakuan Buruh di Cirebon yang Edarkan Uang Palsu, Dijanjikan Rp 1 Juta, tapi Keburu Ditangkap Polisi

Sebelumnya diberitakan, Ngatemi tertipu uang palsu sebesar Rp 5 juta. Penipuan tersebut baru diketahui pada Senin (12/6/2023) saat distributor karak akan mengambil uang setoran.

Dia mendapat uang tersebut pada Jumat (9/6/2023) sekira pukul 09.00 WIB.

"Saat keliling jual karak menuju ke Pasar Kembangsari, ada lelaki pakai helm dan jaket beli karak Rp 75.000," ujarnya saat ditemui di rumahnya, RT 5/RW 1 Dusun/Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

Sambil terus berbincang, lelaki tersebut mengaku bekerja di SMP Negeri 2 Tengaran yang berada di dekat pasar.

"Dia lalu menukar uang Rp 3 juta, dengan alasan untuk membayar tukang yang bekerja. Uangnya di Rp 100.000-an yang dilipat, ditukar uang pecahan kecil Rp 20.000 dan Rp 50.000 milik saya," ungkapnya.


Setelah lelaki tersebut pergi, tak berapa lama datang lelaki lain yang juga ingin menukar uang.

"Dia juga beli karak Rp 20.000 dan minta ditaruh di teras depan rumah. Lalu dia juga tukar uang Rp 2 juta, uangnya juga sama dilipat," kata Ngatemi.

"Orang itu juga meninggalkan pisang serta nasi bungkus. Saya disuruh makan, tidak boleh ditolak karena nasi bungkus itu rezeki," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com