PURWOREJO, KOMPAS.com - Harga telur dan daging ayam di Kabupaten Purworejo terpantau naik. Akibatnya, sejumlah pembeli mengeluh dengan kenaikan harga ini.
Bahkan, pembeli mengurangi konsumsi sumber protein dari kedua komoditi tersebut. Kenaikan harga itu diketahui sejak hari raya Idul Fitri yang lalu.
Muhaimin, salah satu pembeli, mengaku harus mengurangi konsumsi kedua bahan pokok tersebut. Pasalnya, harga yang semakin mahal ini membuat belanja kebutuhan lainnya terganggu.
"Ya dikurangi, soalnya bahan pokok lain ndak terbeli nantinya," kata dia.
Baca juga: Harga Telur di Medan Melambung, Pedagang Keluhkan Omzet Makin Tipis
Seorang pedagang di Pasar Purworejo, Aan, mengatakan, telur dan daging ayam mengalami kenaikan sejak hari raya Idul Fitri lalu. Harganya belum turun meski sudah sudah melewati hari raya Idul Fitri.
Ia menyebutkan, saat ini harga telur berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 32.000 per kilogram. Pemberlakuan harga itu sudah berlangsung sejak sepekan terakhir.
“Sejak Lebaran lalu harganya terus mengalami kenaikan. Dulu tidak sampai Rp 30.000 per kilo," kata Aan pada Jumat (9/6/2023).
"Kalau telur sebelumnya paling dikisaran Rp 24.000 sampai Rp 26.000. Sekarang rata-rata pedagang menjual Rp 30.000 per kilo,” lanjutnya.
Dia mengatakan, harga telur di pasar cenderung tidak stabil. Persaingan harga pun terjadi antar pedagang.
“Hari ini per kilo saya jual Rp 31.000 turun 500 dibanding kemarin. Setelah ini bisa saja naik bisa juga turun dan pedagang lain bisa jadi jual lebih murah atau lebih mahal," kata dia.
Seorang pedagang, Sugiyono, menyebutkan bahwa kenaikan harga ayam pedaging terjadi sejak hari raya Idul Fitri.
“Naik dratis, sekarang kami jual di kisaran Rp 38.000 sampai Rp 40.000. Pembeli pada mengeluh karena bisanya Rp 32.000 sekarang Rp 40.009,” kata Sugiyono.
Buntut dari kenaikan itu, dia terpaksa mengurangi stok dagangannya hingga hampir 50 persen. Saat harga normal ia berani menyetok hingga 100 ekor atau sekitar 250 kg per hari. Saat ini stok di lapaknya hanya 50 ekor atau sekitar 125 kg per hari.
“Saya langganan langsung ke kandang ternak, kalau harga normal saya berani 100 ekor per hari. Kalau sekarang paling 50 ekor, paling banyak 70 ekor sehari,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.