Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani di NTT, Jual 40 Sapi karena Ditipu Keponakannya, Sang Anak Dijanjikan Jadi Polwan

Kompas.com - 07/06/2023, 13:51 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Leonard Naidjuf, warga Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus merugi hingga ratusan juta rupiah akibat ditipu keponakannya sendiri berinisial DT (23).

DT adalah seorang polisi gadungan yang melakukan penipuan bermodus rekrutmen polisi wanita (polwan). Ironisnya, DT justru menipu paman dan sepupunya sendiri.

Baca juga: Perempuan di NTT Ditipu Sepupunya Sendiri Rp 117 Juta, Modus Rekrutmen Polwan

Leonard yang bekerja sebagai petani itu terpaksa menjual ternaknya demi meloloskan putrinya LAN (21), menjadi polisi wanita (polwan).

Kepada Leonard, DT mengaku bisa meloloskan LAN menjadi polwan, tetapi harus menyediakan uang ratusan juta.

"Saya kasih dia (DT) uang sejak Mei hingga November 2022 lalu. Total semuanya Rp 117 juta," kata Leonard, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Ditangkap Polisi, Buronan Kasus Penganiayaan Ini Gigit Tangan Polwan hingga Terluka

Leonard mengaku, uang Rp 117 juta itu diperoleh dengan menjual ternak sapi miliknya sebanyak 40 ekor.

Kronologi

Kejadian itu lanjut Leonard, bermula ketika DT yang merupakan keponakannya, mendatangi rumahnya.

Saat bertemu, DT mengaku sudah menjadi anggota Polri yang bertugas di Soe (Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan).

Untuk meyakinkan Leonard, DT menunjukan foto saat berpakaian Polantas.

DT lalu menawarkan LAN untuk menjadi polwan dengan syarat Leonard harus menyiapkan uang sesuai dengan permintaan DT.

Lantaran mengharapkan putrinya menjadi polwan, akhirnya Leonard menyiapkan uang yang diminta DT.  

Dimulai pada 5 Mei 2022 pelaku meminta uang pertama kali sebanyak Rp 800.000, dengan alasan untuk mengikuti rapat.

Permintaan uang pun berlanjut hingga bulan November 2022 dengan alasan untuk diserahkan kepada sejumlah orang termasuk untuk Kapolri dan Kapolda NTT.

Total uang yang diminta sebesar Rp 117 juta.

Baca juga: Terungkapnya Penipuan Jastip Tiket Coldplay di Sulsel, Manfaatkan Situasi untuk Raup Cuan

Leonard bersama anaknya mulai ragu dan menanyakan hasil kelulusan anaknya.

Namun, saat ditanya DT selalu menghindar. Kemudian, pada 1 Juni 2023, DT berjanji untuk menemui Leonard di Kupang.

Saat itu, Leonard ke Kota Kupang, tetapi tidak berhasil bertemu DT, sehingga dengan perasaan kecewa Leonard pulang ke Lelogama.

Selanjutnya, pada malam harinya Leonard kaget setelah anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Amfoang Selatan mengantarkan DT yang saat itu penuh dengan luka di tubuhnya akibat kecelakaan lalu lintas untuk dirawat di rumah sakit setempat.

"Saya cari tahu, dia ini ternyata mengalami kecelakaan saat menuju Amfoang Tengah dengan sepeda motornya," ungkap Leonard. 

Baca juga: Viral Video Polwan Bergaya Hidup Mewah, Kapolres Malang: Tak Seperti yang Digambarkan

Lapor polisi

Kesempatan inilah yang dimanfaatkan Leonard untuk meminta DT bertanggung jawab. DT akhirnya mengaku kalau semuanya adalah bohong belaka.

Mendengar pengakuan DT, Leonard bernama putrinya LAN langsung mendatangi Markas Polres Kupang untuk melaporkan kejadian itu.

Leonard berharap, polisi segera menangani kasus itu hingga tuntas.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Ariasandy mengatakan, kasus itu disudah ditangani penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kupang.

"Terduga pelaku (DT) sudah ditahan di ruang tahanan Polres Kupang guna kepentingan penyidikan,"ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com