Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Mendut: Fungsi, Sejarah, serta Relief dan Arca

Kompas.com - 03/06/2023, 18:30 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Selanjutnya pada tahun 1897-1904, pemerintah Hindia Belanda melakukan upaya pemugaran yang pertama dengan hasil yang cukup memuaskan walaupun masih jauh dari sempurna. Saat itu, kaki dan tubuh candi telah berhasil direkonstruksi.

Pada tahun 1908, Van Erp memimpin rekonstruksi dan pemugaran kembali Candi Mendut, yaitu dengan menyempurnakan bentuk atap, memasang kembali stupa-stupa dan memperbaiki sebagian puncak atap.

Pemugaran sempat terhenti karena ketidaktersediaan dana, namun dilanjutkan kembali pada tahun 1925.

Isi Relief dan Arca di Candi Mendut

Dilansir dari laman Perpusnas, candi berbentuk segi empat ini memiliki tinggi bangunan seluruhnya 26,40 meter, yang berdiri di atas batur setinggi sekitar 2 meter.

Di permukaan batur candi terdapat selasar yang cukup lebar dan dilengkapi dengan langkan.

Dinding kaki Candi Mendut dihiasi dengan 31 buah panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga dan sulur-suluran yang indah.

Pada tangga menuju selasar yang terletak di sisi barat, dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang menggambarkan berbagai cerita yang mengandung ajaran Buddha.

Kemudian di pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi dilengkapi dengan bilik penampil dihiasi dengan relief Kuwera terpahat di dinding utara dan relief Hariti terpahat di dinding selatan.

Dinding tubuh candi dihiasi dengan relief yang berkaitan dengan kehidupan Buddha, yaitu :

  1. Pada dinding barat (depan), tepatnya di sebelah utara pintu masuk, terdapat relief Sarwaniwaranawiskhambi yang digambarkan sedang berdiri di bawah sebuah payung.
  2. Pada dinding selatan terdapat relief Bodhisattwa Avalokiteswara di mana Sang Buddha duduk di atas padmasana di bawah naungan pohon kalpataru dengan Dewi Tara bersimpuh di sebelah kanannya.
  3. Pada dinding timur terpahat relief Bodhisatwa di mana Sang Buddha yang digambarkan sebagai sosok bertangan empat sedang berdiri di atas tempat yang bentuknya mirip lingga.
  4. Pada dinding sisi utara terpahat relief yang menggambarkan Dewi Tara sedang duduk di atas padmasana, diapit dua orang lelaki.

Kemudian di dalam Candi Mendut terdapat 3 buah Arca Buddha, yaitu:

  1. Tepat menghadap pintu terdapat Buddha Sakyamuni, yaitu Buddha sedang berkhotbah.
  2. Di sebelah kanan terdapat Arca Bodhisattva Avalokiteswara yang menghadap ke selatan, yaitu Buddha sebagai penolong manusia.
  3. Di sebelah kiri ruangan terdapat Arca Maitreya yang menghadap ke utara, yaitu Bodhisatwa pembebas manusia yang sedang duduk dengan sikap tangan simhakarnamudra, mirip sikap vitarkamudra namun jari-jarinya tertutup.

Ketiga arca di dalam Candi Mendut dilengkapi dengan 'prabha" atau sinar kedewaan di sekeliling kepalanya.

Sumber: 
magelangkab.go.idcandi.perpusnas.go.idhumas.jatengprov.go.id, dan m.antaranews.com  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com