Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan Rajanya

Kompas.com - 03/06/2023, 06:55 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-8, kemudian kerajaan pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.

Selama masa pemerintahannya, Kerajaan Mataram Kuno diperintahkan oleh puluhan raja dari tiga dinasti yang berbeda, yaitu Dinasti Sanjaya, Syailendra, dan Isyana.

Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno terjadi pada masa pemerintahan Raja Dyah Balitung dari Dinasti Sanjaya.

Kerajaan Mataram Kuno

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Pemerintahan Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung Sri Dharmodaya Mahasambu terjadi selama 12 tahun, yaitu antara tahun 899-911 M.

Raja Dyah Balitung meninggalkan prasasti yang jumlahnya sangat banyak, kurang lebih sekitar 45 prasasti.

Beberapa prasasti tersebut ditemukan di Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

Bahkan sejumlah sejarahwan menyakini bahwa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno ditandai dengan perluasan wilayah hingga ke Bali. Wilayah kerajaan ini juga sangat subur.

Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno

Prasasti Canggal pernah menyebutkankan bahwa tanah Jawa melimpah produksi padinya.

Informasi tersebut berarti bahwa Kerajaan Mataram Kuno memiliki wilayah pertanian yang subur dan dapat menghasilkan berbagai tanaman yang dapat menjadi komoditas untuk mendongkrak perekonomian kerajaan.

Kondisi ekonomi masyarakat Kerajaan Mataram Kuno juga makmur yang disebabkan oleh kegiatan beternak, membuat kerajinan, maupun berdagang.

Masa pemerintahan Raja Dyah Balitung tergolong aman dan tentram. Namun, Raja Dyah Balitung harus mengakhiri kekuasaannya sebab takhtanya direbut oleh Mpu Daksa.

Salah satu peninggalan Raja Dyah Balitung yang terkenal, yaitu Prasasti Mantyasih.

Dimana prasasti yang berangka 907 Masehi itu berisi nama-nama raja dari Sanjaya (Pendiri Kerajaan Mataram Kuno) hingga Dyah Balitung.

Raja Kerajaan Mataram Kuno

Berikut ini adalah raja Kerajaan Mataram Kuno saat berpusat di Jawa Tengah.

  1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M)
  2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 M)
  3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan/Dharmatungga (780-800 M)
  4. Sri Maharaja Rakai Warak/Indra (Syailendra) (800-820 M)
  5. Sri Maharaja Rakai Garung/Samaratungga (820-840 M)
  6. Sri Maharaja Rakai Pikatan dan Maharatu Pramodawardani (840-856 M)
  7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala (856-882 M)
  8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-899 M)
  9. Sri Maharaja Rakai Watukara Dyah Balitung (898-915 M)
  10. Raja Daksa (915-919 M)
  11. Raja Tulodong (919-924 M)
  12. Raja Sumba Dyah Wawa (924 M)

Baca juga: Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Berikut ini adalah raja Kerajaan Mataram Kuno pada saat dipindah ke Jawa Timur

  1. Rakai Hino Sri isana alias Mpu Sindok (929-947 M)
  2. Sri Lokapala dan Ratu Sri Isanatunggawijaya (sejak 947 M)
  3. Makutawangsawardhana (hingga 985 M)
  4. Dharmawangsa Teguh (985-1007 M)

Penulis: Widya Lestari Ningsih | Editor: Widya Lestari Ningsih dan Nibras Nada Nailufar

Sumber:

www.kompas.com dan sma13smg.sch.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com