Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kasus Rabies di NTT, Ahli Sebut Berpotensi Menjadi Wabah yang Besar

Kompas.com - 01/06/2023, 11:55 WIB
Rachmawati

Editor

Sebab, dilihat dari rentang waktunya, dia menduga kasus rabies “pertama” di Pulau Timor ini sudah ada sejak satu sampai dua bulan lalu.

“Masa inkubasi anjing digigit kan cukup panjang. Jangan dikira hasil [laporan] kemarin tanggal 29 Mei atau ketika orang mati baru ada. Itu sudah ada rabies,” ujarnya.

Situs Kementerian Kesehatan menyebut masa inkubasi rabies bisa berlangsung selama 2-3 bulan.

Dalam beberapa kasus, masa inkubasi bisa juga terjadi selama satu minggu setelah penularan.

Baca juga: Bocah 8 Tahun di Manggarai Timur Meninggal akibat Gigitan Anjing Rabies

Masa inkubasi adalah waktu antara penularan virus sampai gejala wal muncul. Biasanya seseorang tidak merasakan keluhan apapun pada masa ini.

Menurut Maria, jika pihak berwenang menjalani surveilans—pengamatan kesehatan pada populasi untuk mengidentifikasi ancaman kesehatan, “penyakit ini bisa dideteksi dengan cepat”.

Apalagi di Pulau Flores, yang berseberangan dengan Pulau Timor, Kabupaten Sikka juga telah mengumumkan KLB rabies pada pekan lalu, dengan satu kasus kematian bocah berusia empat tahun pada 8 Mei 2023.

Sejak Januari hingga Mei 2023 Sikka mencatat 518 kasus gigitan anjing. Dari 17 spesimen anjing yang diperiksa, 10 di antaranya positif rabies, dikutip dari Kompas.com.

Dari status KLB di Sikka, dan dua kasus kematian lainnya di Kabupaten Ende dan Manggarai Timur pada bulan ini, dr Maria menilai seharusnya Pulau Flores menyandang status KLB agar virus rabies tidak menyebar ke luar pulau.

Baca juga: 3 Anak Meninggal karena Rabies di Flores Selama Mei 2023

Namun, faktanya saat ini, virus rabies sudah mencapai Pulau Timor di seberangnya.

Dugaannya, virus itu sampai di Pulau Timor akibat tingkat vaksinasi HPR yang masih rendah.

Bahkan dr Maria menyebut vaksinasi tidak sampai 30% dari yang seharusnya melampaui 70% untuk mendapatkan herd immunity.

Ditambah lagi pelayaran-pelayaran tradisional yang dilakukan warga, yang tidak melalui proses karantina.

Anjing banyak dibawa dalam pelayaran karena hewan itu dianggap bisa memberikan sinyal bahaya, misalnya seperti datangnya badai.

“Tapi orang anggap remeh, saya lihat teman-teman di Dinas Peternakan dia terlalu menyepelekan. Surveilansnya mugkin jalan, tapi tidak membaca hasilnya,” kata Maria.

BBC News Indonesia berupaya mengonfirmasi tingkat vaksinasi HPR kepada dinas terkait Namun, sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban.

Baca juga: KLB Rabies di Sikka, Pemkab Sebut Vaksinasi HPR Sudah 84 Persen

Sementara itu, Kementerian Pertanian melempar isu ini kepada pemerintah daerah.

"Soal itu yang lebih paham pemerintah setempat," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, dalam pesan singkat kepada BBC News Indonesia.

Wartawan Eliazar Robert di Kupang, NTT, berkontribusi untuk artikel ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com