Sebab, dilihat dari rentang waktunya, dia menduga kasus rabies “pertama” di Pulau Timor ini sudah ada sejak satu sampai dua bulan lalu.
“Masa inkubasi anjing digigit kan cukup panjang. Jangan dikira hasil [laporan] kemarin tanggal 29 Mei atau ketika orang mati baru ada. Itu sudah ada rabies,” ujarnya.
Situs Kementerian Kesehatan menyebut masa inkubasi rabies bisa berlangsung selama 2-3 bulan.
Dalam beberapa kasus, masa inkubasi bisa juga terjadi selama satu minggu setelah penularan.
Baca juga: Bocah 8 Tahun di Manggarai Timur Meninggal akibat Gigitan Anjing Rabies
Masa inkubasi adalah waktu antara penularan virus sampai gejala wal muncul. Biasanya seseorang tidak merasakan keluhan apapun pada masa ini.
Menurut Maria, jika pihak berwenang menjalani surveilans—pengamatan kesehatan pada populasi untuk mengidentifikasi ancaman kesehatan, “penyakit ini bisa dideteksi dengan cepat”.
Apalagi di Pulau Flores, yang berseberangan dengan Pulau Timor, Kabupaten Sikka juga telah mengumumkan KLB rabies pada pekan lalu, dengan satu kasus kematian bocah berusia empat tahun pada 8 Mei 2023.
Sejak Januari hingga Mei 2023 Sikka mencatat 518 kasus gigitan anjing. Dari 17 spesimen anjing yang diperiksa, 10 di antaranya positif rabies, dikutip dari Kompas.com.
Dari status KLB di Sikka, dan dua kasus kematian lainnya di Kabupaten Ende dan Manggarai Timur pada bulan ini, dr Maria menilai seharusnya Pulau Flores menyandang status KLB agar virus rabies tidak menyebar ke luar pulau.
Baca juga: 3 Anak Meninggal karena Rabies di Flores Selama Mei 2023
Namun, faktanya saat ini, virus rabies sudah mencapai Pulau Timor di seberangnya.
Dugaannya, virus itu sampai di Pulau Timor akibat tingkat vaksinasi HPR yang masih rendah.
Bahkan dr Maria menyebut vaksinasi tidak sampai 30% dari yang seharusnya melampaui 70% untuk mendapatkan herd immunity.
Ditambah lagi pelayaran-pelayaran tradisional yang dilakukan warga, yang tidak melalui proses karantina.
Anjing banyak dibawa dalam pelayaran karena hewan itu dianggap bisa memberikan sinyal bahaya, misalnya seperti datangnya badai.
“Tapi orang anggap remeh, saya lihat teman-teman di Dinas Peternakan dia terlalu menyepelekan. Surveilansnya mugkin jalan, tapi tidak membaca hasilnya,” kata Maria.
BBC News Indonesia berupaya mengonfirmasi tingkat vaksinasi HPR kepada dinas terkait Namun, sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban.
Baca juga: KLB Rabies di Sikka, Pemkab Sebut Vaksinasi HPR Sudah 84 Persen
Sementara itu, Kementerian Pertanian melempar isu ini kepada pemerintah daerah.
"Soal itu yang lebih paham pemerintah setempat," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah, dalam pesan singkat kepada BBC News Indonesia.
Wartawan Eliazar Robert di Kupang, NTT, berkontribusi untuk artikel ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.